Part 22

969 133 22
                                    

Happy Reading
...

Rubi mengikuti Biru masuk ke dalam mobil, tanpa mengetahui tujuan mereka sebenarnya.

"Mas, ini sebenarnya kita mau kemana?"tanya Rubi.

"Ke suatu tempat,"jawab Biru singkat.

Biru menghidupkan mesin dan mulai menyetir dengan santai.

"Ya pasti ke suatu tempat, maksudnya kemana, Mas?"

"Lo mending tidur aja dulu. Ini perjalananny bakal lama."Alih-alih menjawab pertanyaan Rubi, Biru malah menyuruh Rubi untuk tidur.

"Enggak bisa gitu dong, Mas. Harus jelas dulu kita mau kemana. Kalau kayak gini, bisa masuk kategori penculikan loh ini, Mas."

"Penculikan?"Biru tertawa renyah.

"Gak ada untungnya kali nyulik lo, yang ada rugi. Udah bawel, gak bisa diam, suka gak nyambung kalau diajak ngomong, Ngeselin kadang-kadang, terus doyan makan lagi. Nyulik lo itu semacam nambah beban hidup."

Rubi mengerucutkan bibirnya, ia menatap Biru dengan tatapan kesal.

"Hina aja terus! Gitu gitu juga Mas ngajak Rubi nikah."Rubi memberikan jawaban yang langsung menohok ke hati.

"Nah makanya kurang baik apa gue coba, mau nerima semua kekurangan lo itu."Biru tersenyum jahil.

"Oh gitu!"Rubi menghentakkan kakinya kesal.

"Gitu apanya?"goda Biru lagi.

"Turunin Rubi di sini aja, Mas! Rubi gak mau ikut."

Bukannya takut, Biru malah merasa gemas dengan ekspresi kesal yang ditunjukkan Rubi.

"Gak mau."Biru menggelengkan kepalanya, terlihat sangat menyebalkan di mata Rubi.

"Kenapa sih ada manusia semenyebalkan, Mas. Mentang-mentang Mas itu Bos, terus boleh gitu semena-mena? Bos yang gak berprikemanusiaan itu namanya, Mas."Rubi masih terlihat kesal.

"Iya jelas boleh dong, namanya juga Bos."

"Oh."

Setelah mengatakan itu Rubi langsung memejamkan matanya. Jika terus dilanjutkan darah tingginya bisa-bisa naik, jadi Rubi memutuskan untuk tidur saja.

"Lo mau tidur?"tanya Biru.

Hening, tidak ada jawaban.

Biru melapas sebelah tangannya dari stir mobil, lalu ia mengusap rambut Rubi.

"Semoga mimpi indah,"ucapnya lembut.
..
Usai menempuh 5 jam perjalanan, akhirnya Biru dan Rubi sampai ke tujuan. Sementara itu, Rubi masih terjaga dalam tidurnya, Rubi tidur sangat nyenyak.

"Rub, bangun yuk. Udah sampai."Biru mengusap pipi Rubi.

"Rubi, bangun dong."

Merasa terusik dengan usapan di wajahnya, Rubi menggeliat. Rubi lalu membuka matanya perlahan.

"Udah sampai, Mas?"tanya Rubi sambil menguap.

Rubi lalu memperhatikan sekitar, matanya membulat sempurna begitu menyadari dimana posisi mereka saat ini.

"Loh, ini kan rumah Rubi. Ngapain kita kesini, Mas?"

"Mau ngelamar lo, ayo keluar dari mobil,"jawab Biru dengan santai.

Biru keluar dari dalam mobil, dan juga membukakan pintu mobil untuk Rubi.

Sementara itu Rubi masih terdiam mematung, ia masih merasa syok.

"Hello, Rubi."Biru mengibaskan telapak tangannya di depan wajah Rubi.

"Mas gila ya!"ucap Rubi.

BI-RU Where stories live. Discover now