CHAPTER 26 : SECRET PROMISE

253 25 0
                                    

                Hari sudah begitu larut ketika mobil yang dibawa Taehyung terlihat dalam jangkauan Dongho. Satpam itu menghela nafas lega karena jujur sedari tadi ia was-was mengingat putri tuannya belum pulang ke rumah padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lebih. Untunglah Namjoon belum pulang dari kantor sehingga ia tidak perlu menerima amukan dari majikannya itu. Sementara Seokjin? Dari yang Dongho dengar dari para pelayan nyonya besar itu sedang dijadikan tahanan rumah sehingga mustahil memegang gawai untuk sekedar mencari putrinya.

Namun rasa lega yang dirasakan Dongho tidak bertahan lama. Begitu mobil terparkir yang keluar darisana hanya Taehyung seorang. Ia tidak mungkin salah ingat. Jelas-jelas tadi dirinya membuka pintu saat Taehyung dan Jungkook meninggalkan rumah. Lalu kemana nona muda? Jika sudah pulang duluan batang hidungnya bahkan tidak terlihat.

"Hei Taehyung!

Satpam itu berlari dari pos satpam ke arah Taehyung berada. Tidak taukah anak muda itu jika Dongho sudah mulai tua sehingga berlari seluas halaman mansion Kim sama saja seperti mengelilingi stadium sepakbola.

"Ada apa paman? Kenapa berlari?" tentu saja Taehyung bertanya dengan nada khawatir melihat nafas satpam itu sedikit tersengal

"Dimana nona muda? Kenapa pulang sendiri?"

Taehyung menyadari jika Dongho mencium keanehan tentang dirinya yang pulang seorang diri. Wajah khawatirnya langsung berubah datar serta memandang tajam pada Dongho. Kini justru Dongho yang takut sendiri di tatap Taehyung seperti itu. Sebelumnya tidak pernah anak itu berani menatapnya tajam. Bahkan Dongho ingat betul Taehyung sangat takut padanya ketika pertama kali menginjakkan kaki di mansion Kim.

"Paman tidak perlu tau"

Setelahnya Taehyung berlalu. Siapa yang tidak melongo dijawab seperti itu. Kini si satpam hanya bisa mengusak rambutnya resah. Disaat seperti ini haruskah ia menelfon Tuan Namjoon saja? Cukup lama Dongho berfikir hingga akhirnya ia mantab membuat keputusan. Dikeluarkannya ponsel jadul yang selalu tersimpan di kantong celananya. Butuh waktu beberapa detik hingga panggilan yang ia tuju dijawab.

"H-halo tuan. S-saya hanya ingin mengabarkan kalau nona muda-"

"Ada apa dengan Jungkook"

"N-nona muda tadi keluar bersama Taehyung. T-tapi entah kenapa Taehyung pulang seorang diri"

PIPP

Panggilan itu terputus sepihak padahal Dongho sudah memejamkan mata takut kalau sewaktu-waktu dimaki oleh tuannya.

.

.

~ BLIND ~

.

.

Taehyung mengemasi barangnya asal ke dalam tas jinjing yang dibawanya saat pertama kali datang ke mansion Kim dahulu. Untung saja barangnya tidak terlalu banyak sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk membersihkan seisi kamar.

Sebelum benar-benar pergi pemuda itu menatap sekeliling kamar. Pandangannya mengedar ke seluruh ruangan yang belum genap ditempatinya bahkan satu tahun. Cukup berat meninggalkan tempat ini, mansion Kim, tempat dimana harusnya ia berada. Tempat dimana hatinya sudah tertinggal baik itu untuk dirinya sendiri ataupun orang yang dicintai. Tapi Taehyung harus pergi karena ia sudah memilih.

Ngomong-ngomong soal Jungkook, sangat mustahil Taehyung tidak kepikiran soal gadis yang ditinggalkannya di alun-alun kota. Sedari tadi hati kecilnya khawatir takut terjadi sesuatu pada Jungkook. Bagaimana jika Jungkook tidak bisa pulang? Bagaimana jika ada orang jahat yang menculiknya? Bagaimana jika pada akhirnya moment ia dan Jungkook di alun-alun tadi merupakan terakhir kalinya Taehyung melihat rupa gadis itu?

[TAEKOOK] BLINDWhere stories live. Discover now