CHAPTER 20 : WHAT DO YOU MEAN?

448 40 1
                                    

Pertunjukan piano yang disuguhkan oleh Jungkook berjalan dengan mulus tanpa hambatan. Begitu gadis itu berdiri dan membungkuk pada penonton, tepuk tangan meriah terdengar mengiringi. Gadis cantik itu turun tak lama kemudian dibantu oleh salah satu kru pertunjukan.

Dibalik panggung Taehyung sudah menunggu Jungkook dengan semangat. Sudah tidak sabar rasanya mengucapkan selamat kepada nona muda.

"Taehyuuuung..!!!"

"Nona..."

Entah insting dari mana, secara mengejutkan Jungkook menghambur ke pelukan bodyguardnya begitu kru membawa ia ke bagian belakang panggung. Taehyung merasa kaget dan terhuyung beberapa langkah akibat pelukan Jungkook yang mendadak. Beberapa saat kedua muda mudi itu terdiam. Jungkook tidak sadar telah memeluk Taehyung begitu lama karna terlalu senang, sementara si bodyguard terlalu linglung untuk menyadari situasi.

"Ekm... Bisa lepaskan pelukannya? Aku tak bisa bernafas nona" dalih Taehyung tak mampu menatap mata gadis di itu.

"Ah, maaf aku terlalu senang tadi" Jungkook menjawab sambil merapikan poninya yang tidak berantakan.

"Aku sudah merapikan barang-barang nona, jadi kita bisa langsung pergi. Apa nona ingin langsung pulang?"

"Tidak mau. Aku ingin jalan-jalan"

"Tapi kemana?"

Jika seorang Kim Jungkook sudah meminta jalan-jalan maka akan panjang urusannya. Taehyung menarik nafas kasar. Ia harus menyiapkan alasan saat pulang nanti atau ia akan dimarahi oleh ibu si gadis seperti terakhir kali ia membawa Jungkook ke sauna.

"Oppa, dimana rumahmu?" Tiba-tiba saja Jungkook terfikir sebuah ide

"Rumahku? Itu... Dipinggir Kota Seoul. Tapi kenapa nona mendadak bertanya hal itu?" sunggug bukan gaya nona mudanya jika terlalu ingin tau.

"Bagus. Ayo kita kesana!"

"NDE???"

Taehyung langsung membekap mulutnya sendiri ketika sadar suaranya terlalu kencang, mengakibatkan seisi ruangan menoleh padanya. Buru-buru ia membungkuk untuk meminta maaf atas kegaduhan yang ia sebabkan. Astaga bagaimana bisa kata-kata itu meluncur dengan mudah dari mulut Jungkook. Ia tidak salah dengar bukan?

"Nona tidak bercanda bukan?"

"Tentu saja aku serius" Jungkook benar-benar tidak peduli dengan keterkejutan Taehyung

"Tapi nona, aku bisa dimarahi nyonya Seokjin jika dia sampai tau aku membawa nona pergi jauh"

"Kau kan tidak menculikku kenapa harus takut?"

Skak mat. Memang tidak ada yang lebih lihai berdebat selain Kim Jungkook. Jika sudah begini setuju tidak setuju Taehyung akan menuruti permintaan Jungkook.

.

.

~BLIND~

.

.

Hampir satu jam lamanya Taehyung mengemudi, akhirnya pemuda itu tiba di depan rumahnya. Saat ia menolehkan kepala ke luar jendela Taehyung hanya mendapati pintu rumahnya terbuka namun sepi, seperti tidak ada orang.

"Kita sudah sampai? Jauh juga rumah oppa"

Jungkook yang sejak tadi tidak tidur kini melepas sabuk pengamannya. Dengan segera Taehyung turun dari mobil dan membukakan pintu.

"Aku sudah bilang pada nona jika rumahku jauh"

"Tidak masalah. Ini jauh lebih baik daripada harus berdiam diri di rumah"

[TAEKOOK] BLINDWhere stories live. Discover now