CHAPTER 17 : MEMORIES

590 54 16
                                    

                Matahari meninggi begitu cepat pagi ini. Mereka yang baru saja merasa terlelap mau tak mau harus membuka mata mereka kembali untuk memulai aktivitas. Tak terkecuali dengan Taehyung, tidur pemuda itu mau tak mau harus terganggu oleh bunyi ponsel yang begitu nyaring di pagi harinya. Awalnya Taehyung ingin mengabaikannya saja, namun semakin diabaikan, dering ponsel itu justru semakin gencar mengusik tidurnya.

"Argh... Siapa yang menelfon sepagi ini?"

Taehyung terduduk sambil mengacak rambutnya kasar. Dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya, pemuda itu meraba nakas yang terletak disamping tempat tidurnya lantas menyambar ponselnya cepat. Tertera dengan jelas tulisan 'EOMMA' sedang memanggil Taehyung, minta untuk dijawab.

"Yeoboseo" jawab Taehyung dengan suara seraknya

"Kau baru bangun tidur Tae?"

Terdengar suara berisik dari seberang yang dapat ditangkap oleh indra pendengaran Taehyung. Laki-laki itu menghela nafas sejenak sebelum akhirnya menarik nafas dan menjawab 'Iya' pada sang eomma.

"Astaga. Kau tidak bekerja?"

Kali ini bukan suara eomma Taehyung yang terdengar dari ujung telephone, melainkan suara khas Jimin yang mendadak terdengar. Nampaknya laki-laki itu baru saja merebut ponsel milik Yoongi

"Ini hari libur samchon"

"Oh. Aku melupakan fakta itu"

"Tae kemarilah jika kau luang. Eomma memasak banyak hari ini" sahut Yoongi

"Jinjja? Apakah eomma akan membuatkanku Kimbab hari ini?"

Mendengar soal makanan, nyawa Taehyung langsung kembali seratus persen. Bahkan matanya yang tadi terpejam kini membuka sempurna saat mendengar iming-iming dari Yoongi.

"Ne. Eomma akan masak semua yang kau sukai. Cepat kemari!" titah perempuan di seberang sana

"Satu jam. Aku akan sampai disana dalam satu jam"

Tanpa memberi salam terlebih dahulu, Taehyung memutus sambungan secara sepihak dengan tenangnya. Dilemparkannya ponsel tersebut ke sisi kasur yang kosong lantas pemuda itu segera beranjak dan menuju kamar mandi.

Lima belas menit lamanya suara gemericik air shower terdengar dari kamar mandi pemuda itu. Tak lama kemudian, Taehyung keluar dari dalam kamar mandi dengan keadaan yang sudah segar. Mata musangnya menyempatkan diri untuk melirik jam yang tergantung di dinding sejenak. Masih jam Sembilan, itu artinya ia masih punya empat puluh lima menit sebelum sampai ditempat tujuan. Tak ingin mengecewakan sang eomma, Taehyung menyisir rapi rambutnya hari ini, beberapa semprotan parfum tak lupa ia gunakan untuk menambah aura maskulinnya dan juga, kemeja panjang yang dipadu dengan jeans hitam hari ini ia gulung hingga sebatas siku.

"Oke. Sudah tampan"

Segera setelahnya, Taehyung menyambar ponsel dan juga kunci mobil yang dipercayakan padanya. Sekretaris Jung pernah berkata bahwa tak apa jika Taehyung ingin menggunakan mobil rumah ini untuk bepergian selama ia bekerja di Mansion Keluarga Kim.

Saat Taehyung telah membuka pintu, kebetulan sekali Sekretaris Jung lewat dihadapannya. Tak mengurangi rasa hormat sedikitpun, Taehyung menyapa laki-laki tersebut.

"Kau mau pergi kemana? Berkencan?"

Taehyung meringis pelan mendengar pertanyaan dari Sekretaris Jung. Kadang ia merutuk kenapa laki-laki di hadapannya ini tak pandai berbasa-basi sama sekali, persis seperti tuannya. 'Pantas tak kunjung mendapat kekasih' batin Taehyung jahat.

[TAEKOOK] BLINDWhere stories live. Discover now