CHAPTER 13 : WHO IS ME

607 66 2
                                    

Taehyung menuruni tangga utama dengan wajah tanpa ekspresi lengkap dengan senampan makanan yang masih penuh berada pada genggaman tangannya. Seulgi yang tadinya sedang membersihkan kursi ruang tamu langsung menaikkan alis nya bingung ketika melihat bodyguard baru itu sudah seperti zombie di pagi hari.

"Apa nona muda tidak mau memakan sarapannya?"

Perempuan itu bertanya setelah meletakkan kemoncengnya, tak lupa ia juga mengambil nampan berisi makanan tersebut dari tangan Taehyung. Untung saja nampan itu masih di pegang dengan benar, jika tidak mungkin nampan tersebut sudah melayang entah kemana dan berakhir dengan pemecatan karena memecahkan koleksi piring-piring mahal milik Nyonya Kim.

"Hei Taehyung...! Kau mendengarku atau tidak?"

Seketika itu pula Taehyung terperanjat mendengar nada bicara Seulgi yang naik satu oktaf dari biasanya. Matanya sempat mengerjap beberapa kali guna menyadari apa yang sedang terjadi saat ini. Sementara Seulgi, perempuan itu memilih untuk melenggang ke dapur guna meletakkan makanan yang tidak tersentuh sama sekali itu. 'Orang kaya memang sesuka hati mereka' pikir Seulgi.

"Noona, tunggu sebentar!"

"Wae?" Seulgi menghentikan langkahnya dan membalikkan badan ke arah Taehyung

"Bisa kau bungkus makanan itu? Nona muda tidak sempat untuk sarapan karena ada tes piano pagi ini"

"Eoh?"

Taehyung mengaruk tengkunya canggung, sementara Seulgi hanya membeo. Selama dia bekerja di rumah ini nona muda adalah orang yang akan melewatkan sarapannya bila tidak sempat. Jadi apa Seulgi sedang bermimpi atau salah dengar?

Mereka berdua terdiam cukup lama di tempat masing-masing. Taehyung masih mengusap tengkuknya yang seratus persen tak gatal, dan Seulgi masih setia menatap makanan serta Taehyung secara bergantian.

Karena tak tahan dengan suasana yang semakin canggung, akhirnya Taehyung memberanikan diri untuk berdeham. Kesadaran kedua anak manusia beda usia itu seketika kembali setelah dehaman Taehyung itu berakhir.

"Tolong bungkus itu untuk nona muda. Aku akan menyiapkan mobil"

"B-baiklah"

Setelah memastikan jawaban dari Seulgi, Taehyung bergegas meninggalkan ruangan tersebut guna menyiapkan mobil untuk mengantarkan nona mudanya.

.

.

~BLIND~

.

.

Hampir tiga puluh menit menunggu, akhirnya Jungkook menampakkan diri didampingi oleh JiHoon yang setia menggenggam tangan gadis tersebut. Taehyung yang berdiri di sisi mobil hanya memperhatikan dari kejauhan sambil memicingkan matanya tak suka. Apa-apaan itu, bahkan ini masih pagi dan mereka sudah bergandengan tangan tanpa tau mau. 'Cih, anak muda zaman sekarang'. Dan hei, kenapa Nyonya SeokJin membiarkan putri nya digandeng begitu saja oleh lelaki? Apakah mereka sudah bertunangan? Atau jangan-jangan mereka sudah menikah? Astaga, fikiran Taehyung semakin melantur tanpa arah.

"Hei, kenapa kau diam saja?"

Taehyung terperanjat dari lamunannnya ketika JiHoon menyenggolnya dengan cara yang sedikit menyebalkan baginya. Laki-laki itu mendengus, lantas membukakan pintu untuk Jungkook tanpa membalas pertanyaan JiHoon.

JiHoon yang merasa diabaikan oleh bodyguard tengil, begitulah ia menyebutnya, lantas menghembuskan nafasnya kasar. Seulas senyum mencela tak ketinggalan ia tampilkan pada wajah tampannya itu. Astaga, ingatkan Taehyung untuk tidak memberikan bogem mentah pada wajah lelaki itu.

[TAEKOOK] BLINDWhere stories live. Discover now