CHAPTER 29 - TIME FOR US

400 25 0
                                    

Sudah hampir satu jam lamanya Jungkook sesenggukan dalam pelukan Seokjin. Ingin ditinggal sebentar hanya untuk mengambil makanpun tak mau. Akhirnya Namjoon mengalah untuk bolak-balik dari dapur ke kamar Jungkook. Bagaimanapun juga ia tidak tega melihat putrinya tak enak makan.

"Sudah mau cerita ke eomma dan appa hmm?"

Itu sudah pertanyaan ke-lima dan sama yang Seokjin lontarkan. Jungkook menatap sang ibu sejenak, hingga akhirnya mengangguk.

Karena ini ada sangkut pautnya dengan keluarga jadi Seokjin menggeser sedikit duduknya, diikuti oleh Jungkook guna memberi ruang Namjoon supaya dapat bergabung. Dengan telaten sesekali Namjoon meniup sup yang tadi ia bawa dari dapur lantas menyuapkan pada Jungkook. Hari ini rasanya Namjoon seperti kembali mengasuh putri kecilnya.

"Tidakkah ada yang eomma dan appa sembunyikan? Taehyung tidak mungkin tinggal di rumah itu sekarang tanpa alasan bukan?"

Jungkook memandang kedua orangtuanya bergantian. Sejenak wajah Seokjin meragu, haruskah menceritakan semuanya atau dipendam saja seumur hidup? Namun ia menangkap isyarat dari Namjoon untuk menceritakan saja pada putri mereka.

"Jungkook ingat dengan bibi Baekhyun?"

"Ingat"

Gadis itu menjawab lesu namun masih menerima suapan dari sang ayah. bibir cherry-nya mengunyah tak semangat sambil menantikan kelanjutan cerita Seokjin.

"Eomma pernah cerita jika bibi Baekhyun memiliki seorang putra namun menghilang"

Otak Jungkook memproses kata-kata sang eomma. Jika ini berkaitan dengan bibinya serta Taehyung maka kemungkinan terbesarnya adalah...

"Taehyung putra yang hilang itu?"

"Benar sayang"

Sekujur tubuh Jungkook rasanya lemas mendengar penuturan orangtuanya. Jika demikian maka ia dan Taehyung adalah sepupu. Ia telah mencintai sepupunya sendiri selama ini. Betapa merasa bersalahnya Jungkook.

"Tapi ada satu hal yang Jihoon dan Jungkook tidak ketahui..."

Kini giliran Namjoon berbicara. Sup yang dibawanya sudah habis tanpa sadar sehingga Namjoon meletakkan bekas mangkoknya pada nakas terdekat.

"Appa bukanlah anak kandung kakek, appa hanyalah seorang anak yang diadopsi karena dulu keluarga Kim tidak kunjung memiliki keturunan"

Cerita dari sang ayah kembali membuat Jungkook merinding sekujur tubuh, kenyataan macam apalagi yang ia dengar. Betapa nelangsanya sang ayah selama ini jika difikirkan. Dihadapannya Namjoon adalah orang yang penuh ambisi dan berwibawa. Namun siapa sangka jika dibalik itu semua ayahnya menyimpan luka. Mungkin inilah jawaban kenapa selama ini ia hampir tak pernah melihat ayah dan kakeknya akur bahkan bertegur sapa barang sedikitpun.

"A-appaa"

"Maaf, jika appa selama ini selalu menyakiti perasaanmu"

"Tidak, appa tidak salah. Aku yang manja dan terlalu bergantung seperti katamu"

Jungkook tidak bisa untuk tidak menangis. Kini gantian ia memeluk Namjoon guna menyalurkan kasih sayangnya, ingin memberitau jika ia tak pernah membenci Namjoon barang sedikitpun.

Begitu tangisannya mereda dengan usapan dari Namjoon, gadis itu kembali menegakkan tubuhnya dan melontarkan satu pertanyaan yang menjadi inti dari semua cerita keluarga Kim.

"Lantas, kenapa Taehyung bisa terpisah dari keluarga kita?"

"Itu semua karena kakek-"

Namjoon tidak mengada-ada atau berusaha menanam kebencian pada anaknya, namun akar dari prahara selama ini disebabkan keegoisan tuan besar keluarga Kim itu.

[TAEKOOK] BLINDWhere stories live. Discover now