[09] Curhatan Uwon

66 23 21
                                    

Di siang hari saat Kirana sedang kuliah

Pukul setengah satu siang, dibawah pohon mangga, dengan angin yang bertiup lembut. Duh, semilir nya sangat mendamaikan.

Empat ekor hewan sedang berjejer melingkar.

Uwon, Jalu, Piti, dan Muster.

"Jalu, gue kok bawaannya deg-degan ya kalo deketan sama Kiran," ujar Uwon dengan bahasanya memulai sesi curhat antar binatang.

"Apa itu deg-degan?" Bukannya tidak tahu artinya, hanya saja Jalu tidak pernah merasakan deg-degan jika sedang bersama lawan jenisnya.

"Ck, salah lo tanya sama dia. Dia kan betinanya banyak. Mending tanya sama buaya aja," saran Piti, satu-satunya yang betina diantara mereka.

"Dih, tanya kok malah ke buaya. Buaya kan lebih player lagi!" ujar Uwon dengan ngotot. Muster melihatnya dengan tatapan malas.

"Dih, percuma jadi hewan jadi-jadian, fakta tentang buaya itu setia aja gak tau. Pangeran macam apa lo!" cibir nya.

Uwon mengembe keras, tanda tidak diterima dikatain ga becus jadi pangeran. "Yang sopan lo ama gue!"

Muster mengeong.

"Buaya itu, kalo betinanya mati, dia jadi menduda di sisa hidupnya. Duh, andai aja jantan kaum ayam itu setia semua, gak kayak si onoh!" sahut Piti. Jalu merasa tersindir.

"Dih, udah kodratnya kali. Lo mah kalau gak laku yaudah terima aja!"

"Betina shaming lo!"

Muster & Uwon hanya tertawa melihat pertengkaran sesama ayam itu. Padahal mereka tahu, kalau Piti sebenarnya menyukai Jalu. Tapi apalah daya, dia terjebak prenjon.

Ya ampun, ayam aja prenjonan.

Piti juga tau diri, semua betina yang didekati oleh Jalu itu feminim. Bisa bersikap manis, tidak seperti dirinya yang bar-bar.

Maka dari itu, Piti selalu ingat kata tukang parkir di pasar.

🌕🚪

"Udah, ini gue yang mau curhat, kok malah lo pada yang berantem. Gue sumpahin jodoh lo berdua!"

Sontak kedua ayam itu berhenti bertengkar. "IDIH, AMIT-AMIT!"

"Ciee ngomongnya barengan! Fix jodoh sih udah!" kata Muster menggoda keduanya.

"aamiin ajalah dulu" - suara hati Piti.




"aamiin ajalah dulu" - suara hati Piti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








Pangeran Domba || [Yang Jungwon]Where stories live. Discover now