[33] Alun-alun

18 9 0
                                    

.

.

.

Mereka pulang.

Yap, mereka hanya berlibur selama sehari dua malam. Dikarenakan Riki harus pulang, para sepupunya akan berkunjung. Sekarang sekolah kerajaan sudah mulai libur.

Tidak hanya itu, Sean juga harus pulang ke kerajaannya sendiri. Katanya, kakak perempuan satu-satunya itu merindukan adik kesayangannya.

Entah kenapa Kirana selalu ditakdirkan untuk berteman dengan anak-anak bontot.

Gapapa Kirana, konsepnya tuh kamu adalah aku, aku adalah kamu:)

Kirana dan Jaka sudah sampai dirumahnya Kirana. Riki diantar ke kerajaannya oleh Sean. Sekalian untuk bersilaturahmi sebentar.

Pak Ayyub sedang memberikan pakan ayam ayamnya.

"Assalamu'alaikum, Pak!"

"Waalaikumsalam, gimana, Uwon ada penyakit apa?"

Tau gak sih, Kirana memang izin sama bapaknya. Tapi izinnya beda. Dia izin pergi ke kota untuk memeriksakan Uwon ke dokter hewan.

Pada awalnya bapaknya menolak. Lagian ngapain jauh-jauh kesana hanya untuk pergi ke dokter hewan? Toh di kecamatan sebelah juga kayaknya ada.

Tapi ya ini Kirana, bocah yang pinter adu bacot. Dia bilang, siapa tau penyakitnya serius biar bisa langsung ditangani. Karena terkadang peralatan dokter yang di kecamatan terbatas.

Setelah dengar alasannya itu, bapaknya iyaiya aja.

"Alhamdulillah Uwon sehat walafiat. Tapi kata dokternya belakangan ini Uwon kayak stress. Jadi dia harus kurang-kurangin di kandang. Jadi kalo Uwon gak dikandang, bapak gak usah panik dulu. Uwon pasti lagi healing."

Pak Ayyub mendengus lalu pergi. "Halah nggaya, wedhus kok be jarang healing. Aku sing mlarat yo biasa tok, ora tau healing!" sungut nya.

*translate :
Halah, nggaya, kambing aja kok harus healing. Aku yang gak punya duit aja biasa aja, gak pernah healing!

Ya gimana ya pak, rata-rata healing tuh butuh duit. Jadi ya, gitu:)

Kirana hanya tertawa melihat kelakuan bapaknya. Bapaknya itu selalu kalah debat sama anaknya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







Kota Alam, 31 Desember 2022
23.30 WIB

Kirana bersama sohib sohibnya a.k.a trio pangeran & pengawalnya berada di alun-alun Kota Alam. Kota ini merupakan kota yang menaungi Desa Air.

Udah jangan bingung, nanti akunya yang malah bingung ngejelasinnya.

Mereka kesini bertujuan untuk menyaksikan pergantian tahun. Sedikit susah untuk Kirana izin pada bapaknya. Mengingat bapaknya ini sebenarnya rada protektif sama anaknya.

Pernah dulu pas SMA, Kirana izin untuk nginep dirumah temennya. Alasan kenapa nginep? Kirana bilang buat nemenin aja, kasian keluarganya pergi ke Jakarta. Terus ditanya rumahnya dimana, ternyata dikota sebelah. Langsung deh gak diizinin. Kata bapaknya, "jangan macem-macem, nanti kalo disuguhi minum gawat kowe!"

Dan Kirana kali ini diizinkan karena janji, bakal pulang sebelum jam 1.

Yaudah, toh putrinya udah gede, bisa jaga diri.

"Eh Sean, anterin ke kamar mandi yuk!"

"Lah sama gue aja!" Jaka menyela.

"Maaf maaf nih ya, Kirana biasa gue anter ke toilet kalo lagi di kampus. Bye!" kata Sean.

Jaka udah ngumpat ngumpat aja tuh. Gak terima Sean punya kesempatan.

"Sean, lo tunggu disini aja. Biar gue yang kedalem sendiri. Gue berani kok," kata Kirana setelah sampai didepan toilet umum.

"Oke."








"Sip, saatnya beraksi!"

Pangeran Domba || [Yang Jungwon]Where stories live. Discover now