[35] • Pesona Yang Kuat

20 9 2
                                    


Jailani hampir saja tidur jika saja panggilan batin dari tuannya itu tidak mengganggunya.

"Jailani!"

"Jailani, jawab bodoh!"

"Sekali ini gak jawab, gue pecat lo!"

"Iya, ada apa pangeran?"

"Coba pura-pura lewat dirumahnya Kirana. Bapaknya lagi panik karena anaknya pingsan. Cepet!"

"Hah?"

"Cepetan!"

"Hah- iya!"

Pada saat Kirana pingsan tadi, bapaknya membopong hingga depan rumah. Pak Ayyub tipe orang yang pikirannya gak bisa jalan kalau panik. Jadilah Jailani memulai aktingnya dengan jalan didepan rumahnya Kirana.

Langsung saja karena melihat orang lewat, Pak Ayyub langsung minta tolong kepada Jailani. Sksd lah ya, gak kenal tapi sok akrab.

"Hey, Mas! Tolongin anak saya! Kita kan, teman!"

Batin Jailani hampir aja julid, kalau saja tidak ditegur tuannya lagi. "Gak usah julid lo! Cepetan tolongin!"

"Anaknya kenapa Pak?"

"Pingsan. Duh, gimana ya bawanya?"

Jailani dengan sigap memesan YO-MOBIL. Untung saja tidak lama kemudian YO-MOBIL nya segera datang.

Cepat-cepat keduanya dibantu supir mengangkat Kirana kedalam mobil. Dan langsung ke rumah sakit terdekat.

 Dan langsung ke rumah sakit terdekat

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.








Jaka gabut.

Seharian ini dia cuma bisa menjadi Uwon, diam dan duduk manis dikandang. Mau keluar, tapi camer nya itu sedang tidak ada dirumah. Nanti kalau ada yang nyulik kan, bahaya.

Kemana teman-teman hewannya?

Piti, lagi nyari makan, sekalian mata-matai Jalu.

Sedangkan Jalu lagi ngapel sama ayamnya tetangga. Baru gede tuh ayam, jadi mungkin masih seger keliatannya.

Muster udah tiga hari gak keliatan buntutnya. Kirana saja sampai bingung, biasanya kucing itu bakalan masuk ke rumah lewat mana saja. Tetapi ini, tidak ada keributan yang dihasilkan.

"Keluar bentar aja kali, ya?"

Jaka berpikir sejenak, lalu keluar dari kandang.

Begitu keluar, dia melihat ada kambing betina milik tetangga sebelah kanan sedang makan.

"Paling buat aqiqah," batin Jaka.

Jaka bodoamat. Dia pengen jalan-jalan keliling rumah.

Tanpa diduga, kambing betina itu ternyata tidak diikat di pohon. Jadilah dia tiba-tiba mengejar Jaka.

Jaka tentunya panik. Udah keliatan kalo si kambing anonim itu demen sama si Jaka. Duh, pesonanya kuat sekali ya, kambing aja kepincut.

Orang-orang yang sedang berada diluar rumah langsung mengejar. Jaka tambah panik ketika kambing itu menambah kecepatan larinya. Jaka sampai kewalahan.

Hap!

Tepat waktu, Riki tiba menolongnya dengan langsung menangkapnya. Kambing itu juga berhasil ditangkap oleh yang punya.

"Duh, maaf ya Mas. Mungkin dombanya ganteng banget sampe kambing saya ngejar-ngejar," kata si pemilik.

Riki senyum pepsodent. "Iya gapapa Pak. Temen saya emang pinter nyarinya yang ganteng."

Setelah keramaian bubar, Riki membawa Uwon duduk diteras rumah Kirana. Sambil mengelus, Riki mulai mengobrol. "Niatnya gua mau main ke kontrakannya Jailani, eh malah liat rame-rame dirumahnya Mbak Kirana. Lu gapapa kan, Won?"

"Mbee.." - gapapa

"Gua kaget jujur, kok bisa si Mbak keracunan. Apa gara-gara pas kita ke alun-alun itu?"

What?

Alun-alun?

Hmz, Pangeran Jaka yang ter-imoed ini curiga.














***
Hayooo siapa yang bacanya jam 12 malem?

Ngapain kalian main HP jam segini hah?!

Tidur!

Pangeran Domba || [Yang Jungwon]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin