[26] Pangeran katanya

33 9 15
                                    

"Kamu kenal sama Sean?"

"Iya."

"Hah?"

Kirana bingung. Bagaimana bisa?

"Intinya panjang banget ceritanya. Dan aku gak bisa mendekkin karena kamu gak bakal paham.

Intinya aku dan Sean itu kenal. Dan asal kamu tau, Sean bukan orang sembarangan. Oh iya, aku ngajak kamu kesini juga mau bahas sesuatu."

Kirana mendengarkan dengan serius sambil sesekali menyedot boba nya.

"Yaudah gih, bahas."

"Jadi gini, kita kan udah kenal. Jadi, gimana kalo sebaiknya kita pake nomer WA aja kirim pesannya. Supaya gak kuno banget gituloh."

"Iya, gapapa. Lagian kamu sendiri sih yang mulai pake buku."

Jaka nyengir. Benar juga, dirinya yang memulai acara tulis-menulis surat.

"Kamu bawa HP kan?"

Kirana mengangguk. Jaman sekarang pasti apa-apa lebih butuh HP daripada uang kan. Apalagi kalo uangnya online semua.

Gak kayak punyaku, udah cash, seribuan, lusuh lagi uangnya.

😀

Kirana mengeluarkan HP nya dari tas lalu disodorkan ke Jaka. Jaka menerimanya dan langsung menambahkan kontaknya.

"Nih, sering-sering chat ya!"

"Hm, tergantung sikon sih."

"Kok? Jangan gitulah, aku suka grogi kalau mau ngechat duluan. Terlebih kalo gaada hal yang penting banget."

"Idih kamu kan cowok, ya harus gentle lah!"

Mereka berdua tertawa bersama. Yah, sebelum akhirnya pintu balkon terbuka, menampakkan presensi seorang Sean.

"Ck, ganggu," gumam Jaka.

"Ck, kacanya kan hitam, lah gue gatau kalo kalian disini. Lagian ngapain sih ngobrol disini, simulasi mau bundir?" kata Sean dengan nada julid.

Dia jelas tidak suka ketika melihat Kirana tertawa dengan cowok lain. Terlebih cowoknya adalah Jaka.

"Pantes lo menghilang Ja—"

"JANGAN SEBUT NAMA GUE!"

"Haha, cupu banget. Takut Kirana kecewa ya?"

"Loh kalian saling kenal?" tanya Kirana tiba-tiba.

Duh, jangan ngerusak suasana ngapa neng? 😓

Mau tidak mau, salah satunya menjawab pertanyaan tersebut.
"Kita cuma sekedar tau nama doang kok," jawab Jaka.

"Bohong!" sahut Sean, Jaka lalu mendelik ke arahnya.

"Kirana, asal lo tau. Ini acara kerajaan, yang otomatis semua yang diundang adalah keluarga kerajaan. Oh, atau tepatnya yang diundang adalah para pangeran & putri dari berbagai kerajaan. Termasuk aku, dan dia." Sean menjelaskan.

"Ya, gue pangeran. Aku adalah Sean Putra Adiwiyata. Pangeran bungsu dari Kerajaan Foxy!

Dan dia, adalah Pangeran Muhammad Jaka. Pangeran bungsu da—"

"CUKUP SEAN PUTRA ADIWIYATA!" teriak Jaka yang membuat orang-orang yang berada di dekat balkon tiba-tiba ikutan hening.

"Maaf, tapi ini privasi gue. Tolong pengertiannya. Permisi."

Sehabis mengucapkan tiga kalimat tadi, Jaka membungkuk ala pangeran sekilas. Lalu menggandeng tangan Kirana untuk diajak ke mobil.

Sesampainya, keadaan mobil hening. Jaka yang pusing dengan mulut ember Sean, dan Kirana yang bingung ini ada apa.

Jujur ya guys, daritadi Kirana diem bukan karena nyimak, tapi bingung mereka ngomongin apa.

Mau dibilang nyata, tapi kok ya kayak dongeng. Iya tau negaranya memperbolehkan adanya kerajaan. Tapi dia tuh bingung, dua temannya ngaku bahwa mereka itu pangeran.

Kan ya, bingung lah rék!

"Mereka yang jago akting atau otak gue yang jaringannya 3G ya?"
-suara hati Kirana 2k22

Pangeran Domba || [Yang Jungwon]Where stories live. Discover now