[53] Double Kill

20 7 4
                                    

.

.

.

Diawali bismillah dan al-fatihah, diakhiri dengan tangisan.

————————————————

𝘈𝘴𝘴𝘢𝘭𝘢𝘮𝘶'𝘢𝘭𝘢𝘪𝘬𝘶𝘮 𝘒𝘪𝘳𝘢𝘯𝘢!

𝘐𝘯𝘪 𝘑𝘢𝘬𝘢, 𝘩𝘦𝘩𝘦, 𝘮𝘢𝘢𝘧 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘤𝘶𝘮𝘢  𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘯𝘨𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘴𝘶𝘳𝘢𝘵. 𝘒𝘶𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘨𝘢𝘬 𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘱𝘢𝘴 𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘪𝘯𝘪. (𝘈𝘬𝘶 𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘱𝘦𝘥𝘦𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘩, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘢𝘯 𝘨𝘢𝘬 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴𝘪𝘯 𝘢𝘬𝘶)

𝘈𝘬𝘶 𝘨𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘢𝘴 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪𝘯, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨, 𝘢𝘬𝘶 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶. 𝘠𝘰𝘶'𝘳𝘦 𝘮𝘺 𝘧𝘰𝘶𝘳𝘵𝘩 𝘭𝘰𝘷𝘦!

𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨, 𝘬𝘢𝘬𝘦𝘬 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨, 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘪𝘴𝘵𝘢𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘮𝘢𝘵𝘢𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘦𝘯𝘢𝘮 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪. 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘯𝘢. 𝘑𝘶𝘨𝘢, 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘥𝘰𝘮𝘣𝘢 𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘴 𝘥𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳𝘬𝘶.

𝘒𝘶𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘤𝘢𝘳𝘪 𝘢𝘬𝘶. 𝘋𝘢𝘯, 𝘴𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘤𝘦𝘱𝘦𝘵 𝘮𝘰𝘷𝘦 𝘰𝘯 𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘔𝘢𝘴 𝘏𝘦𝘴𝘢. 𝘋𝘪𝘢 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘒𝘢𝘬 𝘊𝘢𝘩𝘢𝘺𝘢.

𝘋𝘢𝘳𝘪 𝘥𝘰𝘮𝘣𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘮𝘰𝘦𝘥, 𝘑𝘢𝘬𝘢.

𝘈𝘴𝘴𝘢𝘭𝘢𝘮𝘶'𝘢𝘭𝘢𝘪𝘬𝘶𝘮!






Pagi hari.

Sebenarnya, Kirana kepalanya rada pusing. Cuma, yakali nanti dua kali gak masuk kuliah gara-gara sakit hati ditinggal do'i.

Sekarang dia lagi sarapan di kantin fakultas ilmu humaniora, makan bubur. Dia menghela napas berat, padahal Jaka yang pergi, tapi kenapa di kampus juga kerasa sepinya?

Oh iya, bagaimana kabar Sean?

Kirana pun tidak tau. Sampai sebuah notifikasi WA membuatnya terkejut untuk kedua kalinya.

Sebuah video singkat dari Sean. Kirana memutarnya, tampak Sean yang baru turun dari sebuah pesawat. Dapat gadis itu lihat papan petunjuk yang ada di bandara, menggunakan bahasa asing, dan dominan menggunakan huruf Hangul.

“Halo Kirana, ini Sean. Kamu bisa liat kan, dibelakang aku. Aku lagi ada di bandara Incheon. Sama seperti Riki, bulan ini adalah giliranku, dan aku milih belajar taekwondo. Mungkin setelah kamu liat video ini, abis itu kamu gak bisa chat-chat aku lagi.”

Sean berjalan ke luar bandara sambil menggunakan kamera belakang. Memperlihatkan orang-orang yang berlalu lalang, lalu dia naik sebuah taksi.

“Ya sebenarnya aku cuma mau bilang itu. Ini komunikasi terakhir kita kali ini. Nanti kalo pelatihannya udah selesai, aku bakal balik lagi. Maaf karena malah ninggalin kamu disaat kamu kehilangan Jaka. Maaf banget untuk keputusan mendadak ini. Juga setelah pelatihan, aku bakal lanjut untuk kuliah Kerajaan, bukan umum.”

Sean bercerita dengan riang bagaimana perjalanannya, persiapannya yang mendadak, sampai kejadian apa yang dia alami tadi. Tidak tau saja bahwa yang sedang menonton ini hampir menghabiskan tisu yang disediakan oleh kantin di tiap-tiap meja.

Sean berhenti cerita, dia menatap ke layar kamera lekat-lekat. “Kirana, uljima. Balik nanti, aku bakal bawain merchandise album terbaru dari idol kamu. Lengkap pesan video, tandatangan, PC, sama lightstick sekalian.”

Sean tersenyum. Aduh, Kirana rasanya mau kejer aja nangisnya.

“Bentar lagi aku sampai. Pesan aku, jaga kesehatan, dan bahagia selalu! Jangan lupa kerjain tugas, jangan ngaret kalo berangkat!” Sean tertawa renyah dan melambaikan tangan. “또 보자요!”

[Translate : sampai jumpa lagi]








Video berakhir.

Menyisakan Kirana yang beneran menghabiskan satu roll tisu kantin.









***

Sampai jumpa lagi, Sean!

Btw Bree, kalian gak lupa sama cerita ini kan?
Jangan lupa dong, kan bentar lagi tamat 🙃
Yah, sabarin ya. Kurang 4 atau 3 bab lagi udah tamat. Ntar setelah itu terserah.

Yaudah sih, mengingatkan saja. Jangan lupa jaga kesehatan dan bahagia selalu ya!

Dadah!

Pangeran Domba || [Yang Jungwon]Where stories live. Discover now