[14]' Bantuan akan segera datang!

38 16 18
                                    

Tepat setelah pulang dari istana, keesokannya Jailani langsung menemui Jaka di kandangnya. Menyampaikan apa yang disampaikan kakak dari tuannya ini.

"Eh iya. Jamber lo ke istana lagi?"

Jailani memiringkan sedikit kepalanya. Bingung dengan gaya bicara tuannya yang terkesan sangat santai.

"Maaf, pangeran?"

"Udah, gausah formal amat. Kita ini udah jadi hewan, udah gaada sistem pangeran. Kita udah menganut hukum rimba. Malah seharusnya gue yang takut sama lo. Lo kan predator," jawab Jaka seakan tau apa yang didalam benak pengawalnya itu.

Jailani menunduk. "Tapi, saya tidak terbiasa," cicitnya.

"Yaudah senyamannya aja."

Jailani mengangkat kepalanya, lalu mengangguk lucu.

"Sekitar jam 8 saya terbang. Dan begitu sampai di sana saya akan menemui Pangeran Yahya, lalu pergi ke pasar minggu."

Kebetulan hari ini adalah hari Minggu.

"Kira-kira bentar lagi jam 8. Siap-siap gih."

"Sendika pangeran!"

Setelah memberi hormat ala burung, Jailani segera pergi untuk bersiap. Kemudian datanglah Jalu.

"Bro, soal lo suka Kirana udah dibicarakan?"

***













Jailani sudah sampai di pasar Minggu. Ditemani oleh 2 prajurit. Tentunya kali ini mereka mengenakan pakaian santai yang biasa dipakai oleh remaja 20 tahunan.

"Ok, karena kita lagi dalam posisi jadi orang biasa. Ngomongnya santai aja ya, sebagaimana kalian ngomong sama temen kalian," kata Jailani pada dua prajurit itu.

"Oke, kajja!" sahut Kei.

"Lah, kpopers ternyata."

***

Sehabis nyari-nyari kesana-kemari, akhirnya mereka menemukan kios yang menjual pakaian yang pas untuk pangeran mereka. Mereka pun masuk untuk membeli setidaknya 10 stel baju.

Setelah memilih, mereka sepakat untuk menunggu di sekitar kasir. Mereka kini sudah berkumpul. Jailani mengecek baju yang dipilih oleh dua temannya. Untungnya selera baju mereka bagus, jadi tidak ada yang perlu ditukar.

Eh tapi tunggu!

Bukannya Jailani cuma bisa jadi manusia pas malem ya?

Ini kan lagi siang, kok bisa?

Bisa dong, kan Jaka ngasih kemampuannya pada Jailani untuk sementara waktu. Jadi, hari ini Jaka tidak punya jatah untuk berubah wujud sampai matahari tenggelam.

Baju sudah, sekarang giliran aksesoris pendukung. Dan waktu mereka dihabiskan untuk mencari masker, topi, serta kacamata.
















***
"Huh, capek."

Jailani meregangkan badannya. Ini sudah pukul sembilan malam. Dimana para penduduk mulai beristirahat. Jailani & Jaka jadi leluasa buat ngobrol dalam wujud manusia.

"Widih, banyak bener lo beli baju. Ampe 3 dus kalo di rapihin," celetuk Jaka pas dateng. Dia baru aja keluar kandang. Buat nyobain baju baru, xixixi.

"Iya. Abang lo gak main-main ya kalo udah bersangkutan sama lo," ungkap Jailani. Jaka hanya tersenyum bangga sambil mengacungkan jempol.

Mereka sedang ada di kontrakan yang disewa oleh Jailani. Tentunya yang bayar Pangeran Yahya. Dapet duit darimana dia, orang gak kerja.

"Btw, lo gak bilang dimana lokasi kita kan?"

"Sip, tenang. Beres bos!"

Pangeran Domba || [Yang Jungwon]Where stories live. Discover now