18. MENEMUKANMU

5K 197 18
                                    

~

Aku mencintaimu hingga laut yang terdalam

Dan dari langit yang tertinggi

~

Setelah Alvano pergi, Aldi semakin sibuk dengan kumpulan argumen di kepalanya. Ingin sekali ia mengatakan pada sahabatnya itu, tapi sayangnya ia belum bisa menjamin kebenarannya.

Kalau ia terlanjur mengatakannya, dan ternyata salah, jelas itu malah akan menyakiti sahabatnya karena memberi harapan yang hanya sekedar harapan, untuk itu Aldi benar - benar mempertimbangkan semuanya.

"Gue pergi dulu" ujarnya dengan menepuk pelan pundak Gensa

"Loe mau kemana?" tanya Gensa

"Cari angin" ujarnya santai

Gensa menatapnya heran, tanpa mengatakan apapun selagi Aldi semakin melangkah menjauh.

"Eh, Di hape loe" teriak Rama

Aldi terhenti kemudian berbalik mengambil ponselnya dari tangan Rama.

"Oiya gue lupa" ujarnya sambil nyengir kuda sebelum melangkahkan kakinya lagi

"Tumben - tumbenan tuh anak lupa bawa hape" kata Rama, yang samar - samar masih di dengar Aldi

Hari ini Aldi memutuskan untuk datang ketempat yang sama dimana ia melihat sosok yang sangat mirip dengan seseorang yang selama ini ia cari. Hanya untuk sekedar memastikan apa yang kemarin ia lihat adalah orang yang sama seperti yang ia pikirkan. Mungkin saja orang itu masih ada disana.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Hm saya mau tanya, apa disini ada pasien atas nama Maura?" tanyanya

"Oh sebentar" jawab resepsionis itu sebelum menelisir data nama pasien di komputernya "Oh iya ada, atas nama Maura Dinta Martadinata?"

"Iya benar, dia di kamar nomer berapa ya?"

"Di paviliun jasmine nomer 101, jadi nanti lurus saja, lalu belok kiri mentok, belok kanan ada lift, lantai 3"

"Makasih"

Aldi semakin bersemangat mengetahui ia telah menemukan Maura. Ia berjalan cepat, sesekali berlari menuju kamar inap Maura.

"Mauraa" panggilnya setelah membuka pintu tergesa - gesa.

Kosong. Tidak ada siapapun disana. Aldi terkejut bukan main, apa Maura sudah pergi, apa ia sudah terlambat?

"Raa, Mauraa" teriaknya sambil memeriksa semua ruangan di kamar Maura, memastikan keberadaan Maura

Nihil. Tidak ada siapapun disana. Aldi bergegas keluar mencari perawat atau siapapun yang bisa menjawabnya.

"Suster... suster" teriaknya melihat seorang perawat berjalan ke arah berlawanan.

"Iya, apa ada yang bisa saya bantu?"

"Sus, pasien di kamar ini kemana ya? Maura?" tanyanya

"Oh pasien yang itu mas, tadi saya lihat ada di taman dekat apotek dibawah"

WEKKERWhere stories live. Discover now