EPILOG

730 41 13
                                    

#Persembahan lagu terakhir😭
Play musik yahh

7 Maret 2018

Alvano duduk di bangku taman, menatap langit yang semakin hitam tanpa tebaran bintang, langit yang perlahan menggelap, hingga berubah menjadi hitam legam, sunyi, sepi, hampa. Sendirian.

Kenangan demi kenangan berputar kembali dalam ingatannya, matanya terbuka menatap lurus ke atas namun pandangannya kosong. Alvano tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, besok, lusa, dan hari - hari berikutnya.

Ia menengadahkan kepalanya, memejamkan matanya menikmati hembusan angin malam yang cukup dingin menerpa tubuhnya. Lagi - lagi air matanya menetes.

Kematian membuatnya dalam sekejap kehilangan segalanya. Rasanya begitu singkat Maura hadir dalam hidupnya.

Seseorang yang bersedia mengulurkan tangan menariknya dari masa lalu yang jauh dari kebahagiaan. Seseorang itu sekarang telah tiada meninggalkan begitu banyak kenangan yang tidak akan pudar dalam relung ingatannya.

"Apa sesakit itu yang loe rasain" ujar Aldi yang sudah duduk disamping Alvano, ikut menengadahkan kepalanya menatap langit hampa tanpa bintang

"Rasanya gue mau mati" sahut Alvano lurus menatap langit "Beberapa jam yang lalu, gue masih ngelihat senyumannya, gue masih ngelihat tatapannya, gue masih dengar suaranya, tapi.. secepat itu semuanya berakhir, secepat itu dia pergi"

"Kenapa Tuhan ambil Maura dari gue, Di? Kenapa Tuhan tega? Setidaknya kalau bukan buat gue, sedikit aja rasa kasihan buat Rafa, kenapa Tuhan ambil Maura tanpa peduli gimana rasanya Rafa besar tanpa seorang ibu?"

"Karena Tuhan tau loe mampu"

Alvano menggeleng cepat "Gue capek, Di. Gue capek"

"Kita semua ada buat loe, loe gak sendirian"

"Tapi gue butuh Maura, gue butuh Maura" Alvano tergugu hatinya begitu nyeri menerima kenyataan yang menghancurkan setiap senti kehidupannya.

Alvano menundukkan kepalanya bersamaan dengan Aldi yang merangkul pundak sahabatnya dan menepuknya beberapa kali.

"Kenapa bukan gue yang pergi? kenapa harus Maura? Maura orang baik, dia baik, gak bangsat kayak gue. Kenapa Maura yang harus pergi? Gue gak ada gunanya di dunia, harusnya Tuhan pertahanin Maura bukan gue"

"Tuhan sayang sama Maura"

"Tuhan gak sayang sama gue"

"Loe salah, Tuhan sayang sama loe, Tuhan kasih kesempatan loe buat berubah, memperbaiki diri, dan jadi orang yang lebih berguna lagi, terutama buat Rafa"

Alvano masih menundukkan kepalanya dalam, dengan dua tangannya yang ia tumpukan diatas paha. Alvano berusaha keras berdamai dengan rasa sakit di hatinya

"Rafa adalah satu - satunya alasan loe harus hidup, loe gak bisa nyerah dengan keadaan, loe gak bisa nyalahin takdir. Gue tahu loe bisa bertahan. Jangan pernah ngerasa loe sendiri, kita semua ada buat loe, buat Rafa. Loe harus bisa, demi Maura" lanjut Aldi

Beberapa saat kemudian terdengar suara lembut milik Ariana Grande yang serasi dipadukan dengan suara indah milik John Legend yang menyayikan soundtrack film disney Beauty and The Beast mengalihkan perhatiannya.

Aldi merogoh sakunya secepat kilat, mencari sumber suara sebelum Alvano mengeluarkan.... "Gue baru tau hobi baru loe"belum sempat Aldi mencegahnya, kalimat intro sebagai pemula untuk hujatan selanjutnya berhasil mendarat mulus dari bibir Alvano, Aldi mendengus, ia pikir disaat seperti ini sahabatnya akan sejenak berhenti dari kebiasaan nyinyirnya. Ternyata sama saja.

WEKKERWhere stories live. Discover now