16. ARSEN FERNANDEZ GUSTAVO (3)

2.1K 77 5
                                    

~

Bisahkah aku mengatakan padamu

satu kalimat yang tak pernah sanggup aku katakan

Tetaplah disisiku...

~

Bunyi bel terdengar menggema seantero sekolah, menandakan sudah waktunya masuk ke ruangan masing - masing. Para siswa berhamburan menuju ruang ujian masing - masing sambil memasukkan buku kedalam tas, juga ada beberapa siswa yang masih membacanya sambil berjalan.

Aku melangkah menuju ruangan yang beberapa hari ini selalu aku datangi. Sesekali tersenyum kepada teman - teman yang kebetulan berpapasan denganku.

'Arsen semangat ujiannya yahhh. Semoga berhasil. GOGOGO SEMANGAT'

Pesan Maura masuk beberapa menit sebelum ujian dimulai, aku sempat membacanya sebelum menaruh tas di depan kelas. Aku tersenyum geli, tapi tidak sempat membalas pesan darinya. Gadis itu terus saja mengirimiku pesan yang sama empat hari belakangan ini.

Ya, hari itu adalah hari terakhir ujian kelulusanku. Bukan pertama kalinya memang, tapi tetap saja aku merasa gugup, karena hari itu adalah hari terakhir perjuanganku di bangku SMA. Bisa dibilang penentu perjalananku selanjutnya.

Kringgg... kringgg....kringgg

Bel berbunyi menandakan waktu ujian telah dimulai. Aku berdoa dalam hati sebelum membuka lembaran soal dihadapanku, kemudian mulai mengerjakannya.

***

"Arseennnn" teriak seseorang yang tak asing ditelingaku

"Maura, kamu ngapain disini? Perasaan hari ini gak hujan deh"

"Hmm, iya sih. Maura pengen aja kesini. Yaudalah gak penting juga, gimana ujiannya?"

"Emm lancar dong"

"Waahhh selamaaaatttt horeeeee" teriaknya kegirangan sambil mengguncang tubuhku

Aku terkekeh pelan melihat tingkah lakunya

"Oh yaa, Maura punya sesuatu" katanya menjulurkan seikat bunga kepadaku

"Astaga Maura ini kan bunganya.."

"Pssttt jangan kencang - kencang ngomongnya"

"Ini kan bunganya tetangga sebelah kok kamu petik sih, kalau orangnya tahu gimana?" kataku memelankan suara

"Yaa mangkannya jangan sampai tahu"

"Lagian ngapain kamu kasih aku bunga?"

"Tadi aku lihat drama korea di tv, kalau orang habis selesai ujian itu harus dikasih bunga. Terus kebetulan, aku lihat bunga di sebelah, yauda aku petik aja"

"Astagaaa, Maura. Kamu tahu sendiri tetangga sebelah orangnya gimana, kalo mereka tahu kita bisa dapat masalah besar"

"Pssttt, kok jadi kamu yang cerewet sih. Udah jangan berisik nanti orangnya dengar"

WEKKERWhere stories live. Discover now