Chapter #2,0

35.1K 3K 207
                                    

[ Lost In Seoul | 2 ]

Melissa masuk ke dalam asrama setelah ia selesai dengan kelas pertamanya belajar bahasa Korea yang akan ia laksanakan kurang lebih satu tahun sebelum memulai pembelajarannya sebagai mahasiswi.

Baru saja ia hendak menutup kembali pintu kamarnya sebelum tiba-tiba seseorang berteriak karena tangannya terjepit diantara pintu kamarnya.

"Ya!!" pekik orang dari luar yang tangannya kini terjepit. Satu tangannya yang bebas ia gunakan untuk mendorong pintu sehingga Melissa sadar dan langsung membelalakkan matanya tak percaya.

"Astaga." Melissa menarik kembali pintunya dan melihat seorang perempuan dengan rambutnya yang dipotong pendek lebih beberapa senti dari bahu tengah sibuk berkutat dengan tangannya yang berubah menjadi kemerahan.

"Sohee?" tanya Melissa dengan ragu setelah mengamati wajah korbannya itu. Kepalanya terangkat dan menatap Melissa kini. Itu benar Sohee.

Sohee kembali mengusap tangannya kemudian sebelum melangkah masuk ke kamar untuk mendahului Melissa. "Apa kau pikir tanganku ini ganjalan pintu?" tanya Sohee sebal karena Melissa baru saja menjepit tangannya.

Melissa terkekeh pelan. "Maaf," katanya. "Apa yang kau lakukan di depan pintu tiba-tiba begitu? Hendak menjadi ganjalan pintu? Dan... rambutmu? Kemana perginya rambutmu itu?"

Sohee menghela napasnya dan segera melepas pakaian hangatnya mendengar pertanyaan sarkas Melissa, lalu menggantinya dengan pakaian yang lebih modis. Sementara Melissa mengunci pintu dan membereskan peralatan lesnya, kemudian beralih ke peralatan make-up miliknya dan membungkusnya kedalam kotak besar untuk ia gunakan nanti.

"Aku harus mengganti gayaku," jelas Sohee. "Terakhir kali aku datang ke kantor pamanku, tidak ada satu aktor maupun boyband yang menoleh kearahku barang sedikitpun."

Kalau saja Melissa bukanlah seorang teman ataupun seseorang yang mengerti, pastilah ia akan menertawai Sohee sekarang juga. Tapi, Melissa malah menutup peralatannya dan beralih mendekat kearah Sohee.

"Kau cantik, Park Sohee." Melissa memujinya dengan tulus. "Jangan biarkan sikap dan penilaian orang lain merubahmu menjadi seseorang yang bukanlah dirimu."

Sohee menghela napasnya lagi sebelum menghempaskan bokongnya keatas tempat tidur miliknya.

"Mau bagaimana lagi," ucap Sohee dengan putus asa, dan membuat Melissa turut kecewa karena Sohee sudah kehabisan harapan. Namun, tatapan Sohee membuatnya curiga.

"Aku sudah memotong rambutku. Haruskah aku menggunakan hairclip?"

Rasanya, Melissa ingin cepat-cepat keluar dari sini dan mencari matrial terdekat untuk membeli paku dan menggetokkan pakunya kearah Sohee.

•••

Melissa dan Sohee sampai tepat sepuluh menit sebelum para crew datang ke lokasi untuk membereskan ruangan make-up yang akan digunakan.

"Paman!" panggil Sohee kepada pamannya yang baru saja melewati pintu, agaknya membuat Melissa tersentak dan langsung menoleh mengikuti arah pandang Sohee kala mendengar nama yang dipanggilnya.

Melissa membungkukkan tubuhnya tanda hormat yang langsung dibalas oleh Pamannya Sohee. Ia tersenyum melihat Melissa.

"Melissa?" ia bertanya yang dibalas anggukkan semangat oleh Melissa. "Park Kyungsik." Kyungsik kemudian menjulurkan tangannya kearah Melissa untuk berjabatan, dan Melissa jelas langsung membalasnya karena Kyungsik adalah orang yang menghubunginya semalam berkat Sohee untuk pekerjaan pertamanya di Seoul sebagai make-up artist.

Lost In Seoul [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now