Chapter #5,0

25.3K 2.4K 116
                                    

n o t e s

tolong jangan komen yang mancing fanwar seperti 'nyebut merk' segala macem. no sara shay.
semua di sini demi kepentingan cerita dan seperti yang udah aku bilang sebelumnya, gak semua sama kayak kenyataan. ada yang aku pelesetin segala macem.
fyi, aku nyusun draft cerita ini semaleman dan murni dari pemikiran aku sendiri. mohon apresiasinya yaah..

happy reading!

[ Lost In Seoul | 5 ]

Minho ingin menjahit mulutnya sekarang juga dengan jarum dan benang.

Sejak tadi, yang Minho lakukan hanyalah mundar-mandir di dalam kamarnya, menggigiti kuku jemarinya, melempar ponsel kemudian ia ambil kembali, dan mengacak-acak rambutnya sendiri. Ia sendiri tidak mengerti bagaimana bisa sampai dirinya bersikap sedemikian rupa.Hanya saja, ia sedang memikirkan apa yang sebenarnya sudah ia katakan sebelumnya.

Bagaimana bisa, dirinya memberitahukan sesuatu yang seharusnya tak pernah ia katakan? Apa rem di mulutnya sudah bablas? Minho sendiri tidak mengerti kenapa.

"Apa kau sudah gila, Choi Minho!?" pekik Minho kepada dirinya sendiri.

Minho kemudian melempar ponselnya untuk yang ke sekian kalinya dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang king size miliknya itu. Ia menelaah ke mini chandelier yang berada di atasnya dengan lampu yang menyala redup itu. Minho merasa kehilangan jati dirinya dalam sesaat.

"Kenapa kau menawarkan pekerjaan itu kepada orang asing, Choi Minho, kenapa? Bagaimana kalau dia kembali? Apa yang akan kau lakukan?"

Minho tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang baru saja ia lakukan dan terjadi di dalam kehidupannya.

Sampai, ponselnya bergetar selama beberapa kali, menandakan adanya pesan masuk di sana.

Minho meraihnya dengan enggan dan langsung saja membuka slide ponselnya untuk melihat siapa pengirim pesan dan apa isinya.

Melissa : aku terima tawaranmu. tapi pertama-tama, kau harus mengisi kontrakmu kembali dengan paman kyungsik.

Dan, bodohnya lagi, Minho malah membalas..

민호: Persyaratan dikabulkan. Besok kita bertemu di Haneul Cafe untuk membicarakannya.

"Apa yang telah kau lakukan, Choi Minho.."

Minho melakukan ini seperti tidak sadar, seperti kepribadiannya yang lainnya lah yang melakukan ini semua. Bukan sepenuhnya dirinya, dan Minho benci akan itu.

•••

Melissa benci diancam. Melissa benci dimanfaatkan. Melissa benci disudutkan.

Sekarang, Sohee sudah mengetahui rentetan sifat Melissa akibat apa yang sekarang tengah ia lakukan. Sohee sempat menyesal bertanya, tapi dirinya tidak tahan dengan ekspresi Melissa yang terlihat menahan seluruh amarahnya, dan jadilah Sohee sasaran kemarahannya.

"Aku benar-benar akan membunuhnya, Park Sohee! Akan kubunuh Choi Minho dengan jemariku sendiri!" tukas Melissa, setelah menggebrak meja belajarnya sendiri.

Sohee mendesis namun tetap menghampirinya. "Mau kau apakan dia dengan jemarimu itu?" sosor Sohee.

Melissa mendengus kesal begitu mendengar pertanyaan yang Sohee lontarkan. Benar juga.

"Dengan apapun itu! Aku akan memotong lancip kuku-ku kalau perlu, agar itu semua bisa menancap ke lehernya!"

Sohee berdecak. "Woah, daebak." Ia menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya. "Apa kau sekarang berubah menjadi psychopath? Psychopath? Bagaimana bisa.. Bagaimana bisa kau bahkan untuk berpikir mengenai hal itu? Heol, aku benar-benar.. tidak percaya akan ini. Serius."

Lost In Seoul [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now