Chapter #16,0

14.9K 1.7K 270
                                    

[ Lost In Seoul | 16 ]

Melissa terdiam di posisinya sekarang, membuatnya merutuk dalam hati lantaran menyesali dirinya yang berbalik badan demi bisa melihat sosok di hadapannya kini.

Choi Minho, membuka topi dan juga maskernya agar dapat dengan jelas menatap perempuan yang hanya berbalut piyama tidur itu. Tanpa sadar, wajahnya mengulas seuntai senyum di bibirnya.

"Apa kau tidak kedinginan keluar seperti itu?" tanya Minho, tanpa maksud berbasa-basi karena menurutnya pernyataan itu wajib ia ucapkan.

Sementara yang ditanya rupanya masih berada di awang-awang, terbang jauh di atas sana sampai tidak sadar kalau perlahan Minho yang bertanya itu mulai melangkah mendekat.

Melissa pikir, ini hanyalah mimpi atau imajinasinya belaka. Tidak mungkin kalau seorang Choi Minho baru saja melemparkan senyum manis ke arahnya. Ia merasa kalau sebenarnya ia belum benar-benar tersadar dari tidurnya barusan karena panggilan masuk dari Sohee yang menggebu-gebu di telinganya sehingga menyebabkan pikirannya kacau balau seperti ini.

Apa saat tidur tadi Melissa memimpikan Choi Minho?

Sepertinya tidak, karena Melissa bahkan tidak dapat mengingat apa yang ia lakukan beberapa detik yang lalu. Mana mungkin ia bisa mengingat minpinya lima menit yang lalu?

"Melissa?"

Mendengar namanya disebut-sebut dan merasakan sentuhan hangat di bahunya, Melissa sedikit terlonjak kaget karena begitu matanya kembali menemukan fokus pandangan, Choi Minho sudah berada di hadapannya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Melissa yang akhirnya sadar dari khayalannya.

Pertanyaan balik yang diajukan oleh Melissa sepertinya menjadi angka mati bagi Minho, karena sekarang giliran Minho yang tidak dapat berkata-kata untuk menjawab pertanyaannya.

Melissa menggelengkan kepalanya sebentar, mencoba mencari jati dirinya kembali. Kemudian ia memerhatikan tampilan Minho dari atas sampai bawah dan memberanikan diri untuk menatapnya.

"Ini jam empat pagi, kau tidak seharusnya di sini," lanjut Melissa.

Minho memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaket super tebalnya. "Aku hanya ingin melihatmu dan memastikan keadaanmu," jawab Minho, mencoba sesantai mungkin.

"Untuk apa?" cecar Melissa. "Bagaimana kalau aku tidak keluar sekarang? Apa yang akan kau lakukan?"

Minho salah kalau dipikir bisa bermain-main dengan Melissa. Melissa sudah terlalu lama menahan rasa penasarannya akan laki-laki ini. Mulai dari bagaimana bisa Minho tau biaya ongkos taksi yang seharusnya Melissa bayarkan, kemudian bagaimana bisa Melissa masuk ke dalam Haneul Café di saat pertemuan pertama mereka. Melissa sudah terlalu lama menahan pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung mendapatkan jawaban itu dari benaknya. Dan kini, tidak ada lagi alasan baginya untuk menunda pertanyaan-pertanyaan yang hendak merocos keluar.

Minho bergerak bimbang di tempatnya.

"Dan bagaimana kau tau kalau aku tinggal di sini? Aku bahkan tidak pernah membahas masalah kuliah ataupun tempat tinggalku," tuntut Melissa, meminta akan penjelasan yang pasti.

"Apa aku harus mengatakannya?" balas Minho yang tentu saja dibalas anggukkan langsung oleh Melissa.

"Ya!! Melissa Lyn!!"

Sebuah suara menginterupsi dari balik punggung Minho, dan di sana Melissa dapat melihat dengan pasti seorang gadis mungil tengah menyeret-nyeret peralatan lengkapnya sehabis menonton konser.

Lost In Seoul [SUDAH TERBIT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt