Chapter #13,0

17.7K 1.9K 229
                                    

[ Lost In Seoul | 13 ]

Kendati wajahnya biasa saja dan seolah memerhatikan selama kelas bahasa berlangsung, pikirannya justru menerawang entah ke mana yang sama sekali jauh dari materi.

Hari ini, Melissa mengambil dua kelas sekaligus karena sejak ia jadi pengangguran yang sudah berlangsung selam lebih dari dua minggu, selama itu juga lah ia mengambil dua kelas dalam sehari karena berharap pembelajarannya cepat selesai. Di pagi hari ia mengambil kelas membaca dan menulis, sementara siangnya ia mengambil kelas mendengarkan.

Dan sekarang, karena apa yang baru saja ia dengar kemarin, ia harus bersusah payah memikirkan bagaimana caranya untuk mengubah kembali kelasnya seperti semula yang hanya berlangsung tiga kali dalam seminggu.

"Selesai sampai di sini, jangan lupa kumpulkan tugas di meja saya paling terlambat pukul empat sore ini."

Itu adalah kata-kata terakhir Mr. Cho sebelum keluar dari kelas. Dan begitu gurunya itu keluar, Melissa langsung cepat-cepat melangkah keluar untuk menemui Mr. Cho di luar pelajaran.

"Cho Gongshil Seonsaeng-nim," panggil Melissa, membuat Mr. Cho menghentikan langkahnya dan menoleh ke sumber suara di belakangnya. Melissa membungkukkan sedikit badannya tanda hormat yang tentu saja langsung dibalas oleh Mr. Cho.

"Ada perlu apa?" tanya Mr. Cho.

Melissa terlihat menimang-nimang sesaat sebelum ia berani untuk mengeluarkan suaranya.

"Seonsaeng-nim, selama dua minggu belakangan ini aku masuk lima hari dalam seminggu dan mendapatkan dua kelas di setiap pertemuan sekaligus, di mana aku berpikir kalau kelasku dalam sehari yang mendapatkan tiga materi itu seharusnya diselesaikan dalam waktu satu minggu."

Mr. Cho menyimak, menunggu tiap kata yang hendak Melissa ucapkan, mencoba mengerti kalau agak susah baginya untuk menyusun kata-kata yang cukup panjang dalam sekali hentakkan.

"Lalu?" pancing Mr. Cho.

"Bisakah aku kembali ke jadwalku semula?"

•••

Melissa hendak menutup telinganya kalau saja kedua tangannya tidak sibuk memilah-milah baju dan memasukkannya ke dalam tas gendol miliknya. Cuma dua hari, batin Melissa.

"Melissa! Ya! Apa kau serius? Kau benar-benar ikut dengan Choi Minho?!" pekik Sohee, entah sudah yang ke berapa kalinya.

Melissa mendesah berat dan membalikkan badannya demi bisa menghadap Sohee yang kini tengah duduk di atas kasurnya dengan posisi tidak nyaman.

"Choi Minho masih memegang kontrakku di luar sana, dan lagi, Paman Jungsik terancam kan kalau aku tidak menuruti kata-kata Minho?"

Sohee menggigit bagian dalam mulutnya. Perkataan sahabatnya ini, ada benarnya juga. Tetapi, dia tidak bisa membiarkan Melissa terus menerus sakit hati lantaran perkataan Minho yang pedas itu dan selalu menganggapnya sebagai tukang suruh.

"Tapi, Melissa.. serius, kalau sampai ada apa-apa yang terjadi denganmu, aku tidak bisa membiarkan Choi Minho."

Mendengar ucapan dan nada khawatir Sohee, Melissa tersenyum. "Kau tenang saja, Sohee. Aku bisa menjaga diriku sendiri," ujar Melissa, mencoba menenangkan.

Sohee mengangguk pada akhirnya. "Baiklah, kau mendapatkan restuku."

Begitu selesai dengan perdebatan yang selalu berakhir dengan kata baiklah, akhirnya Melissa dapat keluar segera dari asrama dan membawa perlengkapannya untuk ikut serta. Menghela napasnya panjang, saat jarum jam baru saja menunjukkan angka empat pagi, Melissa menuju lokasi Choi Minho berada.

Lost In Seoul [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now