Chapter #11,0

14.7K 1.9K 177
                                    

[ Lost In Seoul | 11A ]

Minho berdiam diri di tempatnya.

Ia sama sekali tidak mengerti apa jenis hantu yang merasukinya sampai-sampai membuatnya kini berdiri di hadapan seseorang yang seharusnya tak pernah lagi ia temui seumur hidupnya. Ia mendesis perlahan sebelum membalikkan tubuhnya namun pergelangannya ditahan, membuatnya berhenti.

"Minho-ya," panggil suara itu dengan lembut.

Sesaat, Minho berpikir kalau saat ini ia memang tengah benar-benar mendengar bisikkan setan di telinganya. Namun, Minho terkekeh setelahnya. Ia tidak habis pikir, bagaimana bisa ia mengharapkan perempuan ini akan kembali lagi ke kehidupannya? Bagaimana bisa, ia berpikir untuk terus mengosongkan posisi perempuan ini dan seterusnya menunggu? Bagaimana bisa?

"Choi Minho." Lagi-lagi suara itu memanggilnya, yang entah mengapa kini membuat Minho muak sendiri mendengarnya.

Minho menghentakkan tangannya sehingga terlepas dari genggaman perempuan itu. "Jangan pernah mulutmu itu menyebut namaku lagi. Jangan pernah, sedikitpun jangan."

Perempuan itu maju selangkah, untuk kembali mendekati Minho namun Minho juga ikut untuk mundur untuk menghindarinya.

"Ini aku, Cha Yejin." Perempuan itu seolah ingin membuat Minho mengingat kembali ingatan yang seharusnya tak pernah ia buka lagi. "Kekasihmu."

Minho tertawa mendengarnya. Serius, mendengar namanya saja Minho enggan, apalagi untuk menyebutnya. Minho lebih memilih untuk merantai mulutnya ketimbang harus menyebut nama perempuan itu.

"Kekasihmu? Kau gila?" tanya Minho, sarkastik dan to the point seperti biasanya. "Mau kau buang ke mana suamimu?"

Yejin menggelengkan kepalanya dan bertindak layaknya perempuan yang tengah bersedih dengan kesalahpahaman yang ada. "Kau bilang kau mau menungguku, Choi Minho. Kau bilang kau bersedia menungguku untuk kembali kepadamu. Dan sekarang, aku sudah kembali."

"Kau orang gila," desis Minho. "Aku memang sempat memiliki keinginan untuk menunggumu, tapi aku sama sekali tak pernah mengatakannya. Dan lagi, kini aku sadar kalau selama ini aku terlalu bodoh karena sudah mau bersama denganmu."

Yejin memegang dadanya, nampak terluka. Namun, Minho mendesis karena acting Yejin yang jauh di bawah rata-rata. Buruk. "Apa yang kau katakan, Minho?"

"Aku mengatakan bahwa kau adalah perempuan tidak tahu dimalu. Beberapa minggu lalu, aku mendapatkan informasi kalau kau bekerja sebagai asistenku hanya untuk menggoda dan juga memorotiku. Dan, itu juga kan yang kau lakukan kepada suamimu? Apa? Kau kembali dari Thailand, pasti karena suamimu itu sudah bangkrut ya? Iya, aku melihat informasinya di berita. Dan, selamat atas perceraianmu," ujar Minho tanpa jeda, seolah mengeluarkan unek-uneknya kepada orang yang tepat sekarang. Enggan untuk melampiaskan emosinya kemana-mana lagi sekarang. "Aku ada jadwal sekarang, dan tidak mempunyai waktu hanya untuk meladeni wanita matrealistis sepertimu."

•••

Waktu lima menit yang diberikan oleh sutradara sudah berlalu sejak tiga puluh menit yang lalu. Dan, aktor lain yang memang memiliki jadwal tak kalah padat terus menerus mendesis seraya menunggu kehadiran Minho.

Sementara Melissa, susah payah harus menjelaskan alasan kepada aktor lain untuk bersabar dan juga mencari alasan yang tepat kepada sutradara.

"Noona, kau sudah memberikan alasan itu saat pembacaan naskah pertama kali," bisik Taehyung yang kini sudah mengenakan pakaian tradisional Korea di samping kanannya, membuat Melissa mendesis menahan emosinya.

Lost In Seoul [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang