Chapter #20,0

9.5K 1.2K 184
                                    

[ Lost In Seoul | 20 ]

Changwook menghela napasnya panjang. Tau saat-saat seperti ini akan datang dan menghambat rencananya.

Dengan mata yang masih terpejam, Melissa merasakan seseorang menyentuh pundaknya dan bergerak duduk di sampingnya.

"Kenapa kau meminta seseorang yang sudah mempunyai kekasih untuk menjadi kekasih pura-puramu?"

Tentu saja, itu Choi Minho.

Changwook mendelikkan matanya tidak mengerti, kemudian ia beralih kepada Melissa. "Kau sudah memiliki kekasih, Melissa?" tanya Changwook, sedikit ragu.

Melissa menghela napasnya panjang dan membuka kelopak matanya. Ia baru saja hendak menjawab pertanyaan Changwook, namun sudut matanya mendapati tatapan Minho yang terkesan seperti mewanti-wantinya akan jawaban apa yang hendak ia berikan. Melissa meneguk salivanya.

Belum pernah ia merasa tersudutkan sedemikian beratnya seperti ini.

"Begini—" Melissa mengambil ancang-ancang untuk bercerita dan berusaha agar tatapannya tidak bertemu dengan milik Minho.

"Bagaimana?" pancing Changwook. "Bukan berarti aku menyukaimu, serius. Aku hanya minta bantuanmu."

Melissa mengangguk paham. "Aku mengerti," ujarnya.

"Lalu?"

Dengan berat hati, Melissa membuka mulutnya. "Bukannya aku menolak.. hanya saja.. sepertinya kau harus meminta izin kepada laki-laki ini kalau kau ingin meminta pertolongan kepadaku tentang sesuatu yang seperti itu."

Dan Melissa menunjuk Minho saat berbicara. Tentu saja, senyum mengembang tak terelakkan dari wajah Minho.

•••

Kedua insan bagaikan pinang dibelah dua ini masuk menuju mobil yang terparkir di belakang bangunan dan masuk ke dalamnya. Setelah perdebatan panjang selama perjalanan menuju ke sini dan dengan tangan Melissa yang terus-terusan menutupi wajah Minho karena laki-laki itu enggan menggunakan masker, Minho bertindak seperti tidak terjadi apa-apa saat sudah berada di dalam mobil dan itu membuat Melissa geram sendiri.

Baru saja Melissa hendak marah-marah karena tindakkan ceroboh Minho itu, Minho malah mendekatinya dan memasangkan sabuk pengaman yang sukses membuat Melissa kehilangan kata-katanya.

"Lebih baik kau perdulikan keselamatanmu daripada keselamatanku," ujar Minho, yang berhasil mendapat tatapan sinis dari Melissa.

Lagi. Baru saja Melissa hendak memarahi Minho, kakinya sudah menginjak pedal gas secara tiba-tiba dan membuat Melissa sedikit terhuyung ke belakang. Ia menepuk tangan Minho kesal.

"Kau tau apa yang akan terjadi kalau sampai orang-orang melihatmu tadi?" tanya Melissa. "Kumohon, aku sudah stress dengan orang yang memakai kacamata hitam di musim dingin dan sekarang kau. Tidak mengenakan apa-apa untuk menutupi identitasmu."

"Aku masih memakai bajuku," jawab Minho sekenanya.

"Kau tau bukan itu maksudku!" pekik Melissa kesal.

Andai saja Minho saat ini sedang tidak menyetir, pasti laki-laki itu sudah habis oleh Melissa sekarang. Melissa tidak habis pikir dengan tindakkan nekatnya barusan. Memangnya, apa sih yang ada dipikirannya sampai-sampai bertindak sedemikian rupa? Apa dia benar-benar ingin keselamatan Melissa diutamakan sementara ia malah berusaha membuatnya menjadi sasaran empuk? Bagaimana tidak, kalau sampai Minho ketahuan tengah berjalan bebas tanpa penyamaran dan bersama perempuan di sampingnya, sekiranya apa yang akan terjadi? Minho yang lebih dalam bahaya, atau justru sebaliknya?

Lost In Seoul [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now