30

1.4K 144 4
                                    


malam.

vote komen andddd pecintaanakepakretedi follow ya sayang.


"Happy reading"
***


"Kapan kamu kosong sama aku?"

"Aku kosong nih, kamu gamau jalan sama aku?"

"Aku jemput ya, pulang sekolah."

Anettha menepi dulu ditaman belakang sekolahnya. Ia harus berhati-hati. Tidak boleh ada yang tau kalo ia tengah telponan dengan seseorang. Kalo ada yang melihat atau mendengar ia tengah telponan dangan cowok. Pasti ada aja yang cepu.

"Hm. Tapi jangan langsung ke depan sekolah, kita janjian di belakang sekolah aja, yaaa?"

"Siap manisss, aku tungguin. Nanti kamu sherlock aja... Nanti aku samperin, lagi panas, kan manisss? Naik mobil aja ya? Motor aku lagi di cuci."

Anettha mengangguk dan berucap. "Iya, ngikut aja."

Setelah telponan dengan Junot. Anettha langsung balik ke kelas untuk menyimak kembali pembelajaran. Sepanjang guru menjelaskan materi biologi hari ini. Cuma dikit yang masuk, itupun bentar. Pikiran Anettha kali ini tengah kacau. Benar-benar kacau. Sampe Listi dan Difa yang melihat Anettha ppkm pun keheranan.

"Temen lo engga ketempelan setan mall, kan??"

Difa menggeleng sambil terus lekat natap Anettha. Lalu berkata. "Takut banget lohh. Ketempelan sama aing macan aing macan lagiii, mana abis ini pelajaran Pak Ojajing. Kalo sampe dapatin Anettha kesurupan, yang ada Anettha sekalian di ruqyah."

"Lah iya-iya? Setannya diusir sama Pak Ojajing nanti Anettha jomblo dong, yaudah. Setan, rasuki aja temen gua." Listi berbisik hal itu tepat ditelinga Anettha. "Gapapa, kalo itu bisa bikin Anettha sadar. Selama ini dia ketempelan Kafirrr, setengah manusia setengah setan alias manusia jadi-jadian, akhhhhh!"

"Wahahahhahsh, anjwinggg kagetttt!"

Liat tuh. Padahal yang nyeremin mukanya sendiri, yang basak-bisik juga si Listi. Tapi pas Anettha melotot kearah dia. Dia kaget bukan maen.

Sampe Pak Ojajing natap sinis kearah tiga orang tersebut. Lalu berucap kalimat pedas seperti biasa. Perasaan baru aja datang udah bikin kena mental. "Engga niat belajar tuh keluar, bukan malah teriak-teriak. Ganggu yang lain aja kalian. sana keluar."

"Aaaa, maafff Pak! Temen kita ketempelan kayaknya. Liat noh, diem aja mana mata e melotot." Listi menunjuk-nunjuk ke Anettha yang tengah menatapnya tajam. "Tuh, tuh Pak! Liat."

Semua siswa-siswi memusatkan perhatian kearah ketiganya. Penasaran apa yang di katakan Listi ini benar atau tidak. Saat liat kearah belakang. Memang mereka melihat Anettha lagi ppkm; planga plongo kayak monyet.

"Setan juga tau aja yang cakep-cakep ya."

"Jadi mau jadi setannya biar ngerasukin Anettha wkwk."

"Hoki bener tuh setan bisa masuk keraga bidadari."

"Emang bidadari boleh ya kesurupan?'

"Lagi bengong aja cakep anjoyyy."

"Sayang banget harus punya pacar model Kafirrr."

"Apa yang kurang dari dia coba?'

Sahut menyahut dari teman-teman Anettha tak terdengar sama sekali olehnya. Hanya didengar yang lain. "Gua mau ke toilet, lo mau ikut engga?"

Anettha tidak benar-benar mau ke toilet. Ia malah berbelok ke lorong belakang. Seolah sudah tau, dimana keberadaan pacarnya. Anettha langsung menghampiri warung belakang. Diikuti Difa dan Listi.

Xanetha [on going]Where stories live. Discover now