Bagian 25 : Im Jealous?

701 41 13
                                    

Halo! Nice to meet u All. How was your feeling right now? Semoga masih inget ya sama cerita ini hahaha, maafkan author nya ngilang hampir 2 taun 😭

Tau ga, apa yang ngebuat aku update ini lagi? Karena motivasi dari temen ku buat lanjutin cerita ini, aku juga pernah janji di bab sebelumnya kalo bakal lanjutin ini sampai end. Maaf banget ya temen-temen, aku tau aku udah ninggalin kalian lama banget gaada kabar pula ☹️

Aku update ini, karena hatiku yg tergerak ya. Aku juga ga berharap cerita ini bakalan rame lagi kaya sebelumnya, tapi gapapa I'm happy to made this!💖

Aku juga ga janji bakal cepet update, karena jujur author nya update sesuka hati 😭 Tapi demi kalian, aku bakal usahain kok. Yang penting dukungan nya jangan lupa ya! ❤

Aku persembahkan chapter ini untuk kalian, tapi maaf ya belum bisa ngasih double chapter Aku mau tes ombak dulu, buat kalian pembaca setia cerita ini.

Hope u like it, and enjoy reading guys! 🥰🫶

***
Am I Fallin To You?"

***

Tepat di ruangan dokter, terdapat Kintan dengan seorang dokter yang merawat Bara. Mereka sedang berbincang mengenai kondisi perkembangan Bara saat ini.

"Jadi suami saya sudah diperbolehkan pulang dok saat nanti sudah sadar?"

"Kemungkinan begitu bu, saat nanti pak Bara sudah sadar saya akan mengecek terlebih dahulu kondisinya apakah sudah memungkinan untuk dirawat di rumah atau tidak."

"Oh begitu dok. Baik."

"Dan saya juga ingin meingatkan bu, bahwa tolong sekali pak Bara jangan sampai stress sehingga menyebabkan shock. Karena faktor-faktor bagi penderita jantung, masalah itu yang paling utama bu."

"Iya dok. Saya paham. Suami saya bisa sampai seperti itu kemarin karna anak saya dok. Biasalah permasalahan anak remaja."

"Iya bu. Tolong nanti untuk kedepannya lebih diperhatikan ya," ucap dokter tersebut.

"Baik dok."

Setelah Kintan mengucapkan itu, ia masih berdiam diri duduk di meja dokter. Dokter tersebut yang melihat Kintan masih belum keluar dari ruangan nya terlihat bingung.

"Maaf bu, apa masih ada yang ingin dibicarakan?" ucap si dokter.

"Ti-tidak ada dok." Kintan menjawab terbata-bata.

"Lalu kenapa Ibu belum keluar? Apa ada masalah?"

"Gaada dok. Saya cuman pengen menanyakan satu hal."

"Nanya apa bu? Apa tentang pak Bara?"

Kintan penasaran dengan hubungan antara dokter dengan Ken yang saling mengenal. Maka dari itu, ia ingin menanyakan langsung kepada dokter tersebut.

"Bukan d-dok."

"Lalu apa?"

"Hm.. dokter kenapa bisa kenal Ken?"

Begitu nama Ken disebut, raut wajah dokter tersebut langsung berubah panik, tapi sebisa mungkin beliau bersikap biasa saja.

"Ya, saya kenal dia. Dia adalah anak yang berhati baik."

"Dokter tau Ken darimana?"

"Dari rumah sakit ini. Kebetulan waktu itu saya bertemu dengan Ken jadi semenjak saat itu, saya mulai mengenal Ken."

Kintan tidak semudah itu percaya. Ia tahu bahwa ada yang ditutupi antara dokter dengan putra keduanya itu.

"Oh.. begitu dok."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 27, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Devil PsychoWhere stories live. Discover now