Bagian 5 : Jadi Gimana?

1.9K 111 5
                                    


"Orang yang jahat emang harus di bunuh biar populasi manusia kaya mereka berkurang."
- Thea Alexandra.

***

Pagi harinya Ken berangkat sekolah dan menyiapkan segalanya seperti biasanya. Ken selalu bangun sebelum penghuni rumah yang lain bangun. Karena Ken harus membersihkan rumah dan mempersiapkan sarapan untuk keluarganya. Kalau tidak, sudah dipastikan Mamanya akan memarahinya. Ken tidak ingin membuat masalah di pagi hari.

Dengan segala tenaga yang ia miliki, walau semalam ia tidak makan apa-apa hanya segelas air putih yang mengganjal perutnya. Sejujurnya Ken sangat lapar, ia ingin makan tapi apa yang bisa diperbuat Ken? Ken tidak ingin memperkeruh suasana.

***

Selesai mempersiapkan itu semua, Ken bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Seketika, Ken berpikir tentang kemarin dia yang membunuh Derren. Walaupun itu semua atas keinginan Thea.

"Gimana kalo nanti pada nyariin dia?" gumam Ken, Ken bingung harus bersikap seperti apa nanti di sekolah.

"Gue takut kalau itu cewek ketangkep dan sebut nama gue juga. Duh gimana ya?" sambung Ken dalam hati dengan perasaan was-was.

***

Ken sampai di sekolah selalu tepat waktu, walaupun dia pergi ke sekolah berjalan kaki. Saat Ken ingin masuk ke dalam kelas, Ken mendengar kalau temannya sedang membahas Derren yang tidak pulang ke rumah.

"Lo udah tau belum, kalo dari kemarin Derren ga pulang ke rumah?" tanya Rebeca ke salah satu temannya yang bernama Luna.

"Iya, gue baru banget dapet infonya. Orang tua Derren sampe dateng ke sekolah. Kira-kira Derren kemana ya?" jawab Luna.

Ken yang mendengar itu pura-pura tidak tahu, padahal hatinya takut jika ketahuan bahwa ia menyaksikan pembunuhan Derren.

Daripada Ken mendengar celotehan mereka tentang Derren yang membuatnya kepikiran, lebih baik ia pergi ke kantin membawa bekal sepotong roti yang ia bawa diam-diam dari dapur rumahnya.

Setelah sekitar 10 menit, Ken kembali lagi ke kelas. Masih dengan kondisi yang sama, yaitu teman-teman sekelasnya masih membahas perginya Derren. Ken diam saja saat semua teman sekelas nya membahas Derren yang tidak pulang dan tidak masuk sekolah.

Dan pembahasan itu berhenti ketika Guru Matematika masuk ke kelas.

Guru Matematika yang bernama Bu Angel selaku Wali Kelas juga, mulai mengabsen satu persatu murid yang ada di kelas Ken. Sampai akhirnya nama Derren disebut, tapi tidak ada suara yang menyahut. Akhirnya Bu Angel itu pun menyebut nama Derren lagi sebanyak 3 kali, tapi tetap saja hasilnya tidak ada yang menyahut.

"Ada yang tahu ke mana Derren?" tanya Bu Angel.

"Tidak, bu. Kata orang tuanya, Derren dari kemarin tidak pulang ke rumah," jawab salah satu siswa yang bernama Abrian selaku Ketua Kelas.

"Memangnya kemarin tidak ada yang bersama dengan Derren?" tanya Bu Angely kembali.

"Tidak, bu!" jawab semua murid yang ada di kelas kompak, terkecuali Ken.

Selama jam pelajaran Matematika berlangsung, Ken sangat tidak fokus. Ken kembali memikirkan tentang Derren. Bu Angel yang melihat itu dibuat bingung oleh sikap Ken yang tidak seperti biasanya. Ken biasanya selalu fokus, karena Ken termasuk siswa yang pintar dalam pelajaran Matematika.

Devil PsychoWhere stories live. Discover now