Bagian 6 : Deal.

1.5K 113 7
                                    

Makasih yang udah mau support dan vote cerita ini. Alhamdulillah ratingnya bisa naik. Terimakasih

Jangan lupa bintangnya!

Happy Reading:)

***

"Gue mau ngajakin lo buat gabung diperguruan psikopat bareng gue. Gimana?"

Ken tak bisa berkata apa-apa lagi. Melihat darah saja ia sudah pusing dan mual, apalagi diajak menjadi psikopat.

"Lo nawarin gue? Hahaha lo pasti bercanda, kan?" Ken memastikan sekali lagi tawaran gila itu.

"Gue ga bercanda. Gue mau lo gabung, Biar lo tau rasanya orang yang udah di injak-injak jadi beringas." Thea menopangkan kedua telapak tangannya di bahu Ken.

"Maaf, gue ga mau." Ken hendak berbalik badan, tapi tangannya ditahan oleh Thea.

Thea memanggil teman-temannya, tanpa Ken sadari, ternyata mereka bersembunyi. Ada yang di semak-semak atau pun tempat lain. Sekitar dua puluh lebih orang sudah berkumpul. Kini Ken dikepung para psikopat.

"Gimana? Perguruan gue udah oke. Lo ga usah ragu. Kita ga akan ketauan." Thea meyakinkan tawarannya pada Ken.

"Gu-gue pikir-pikir dulu, permisi." Dengan cepat, Ken berlari keluar dari zona merah tersebut.

***

"TOLONG!!"

Ken mendengar suara minta tolong dari arah selatan. Ken memastikan pendengarannya, dan ternyata benar. Ada seorang Ibu paruh baya sedang menggendong bayinya, mereka di rampok.

"Heh maling! Jangan lari lo!" seru Ken sambil berlari tak kalah kencang.

Ken akhirnya menyamakan kecepatan larinya, dan Ken berhasil menarik pencuri itu.

"Balikin tasnya!" Ken sudah berhadapan dengan pencuri itu.

"Heh bocah! lo mau ngelawan gue? Gue bakal bikin tangan lo bengkok!" ancam pencuri itu.

Ken tak peduli, Ia dengan yakin memukul pencuri itu.

BUGHH!!

BUGH!

Pencuri itu sudah bercucuran darah, dan sudah babak belur. Hanya Ken yang menolong Ibu itu. Setelah pencuri itu tertangkap, barulah para warga berdatangan membawa pencuri ke kantor polisi terdekat.

"Terima kasih Nak. Kamu baik sekali. Semoga Tuhan balas kebaikan kamu." Ibu itu mengambil tasnya, kemudian pergi bersama balitanya menaiki taksi.

PROK!  PROK!  PROK!

Suara tepuk tangan terdengar dari arah belakang, Ken menoleh dan menemukan Thea disana.

"Lo hebat, dengan tangan kosong bisa bikin orang berlumuran darah," ucap Thea sambil berjalan mendekati Ken.

"Gimana tawarannya? Gue kasih tau lo. Kita hanya membunuh orang-orang jahat yang ga punya hati dan selalu merendahkan orang lain. Gue juga korban bully, sama kayak lo. Gue jadi begini karena gue orang baik yang tersakiti," ucap Thea mengutarakan masa lalunya.

"Masa lalu lo mirip dengan apa yang gue rasa. Gue setuju dengan tawaran lo itu."

Ken setuju, karena apa yang dikatakan Thea benar. Semua orang jahat yang tidak punya hati dan merendahkan orang lain ibarat virus yang seharusnya di basmi.

Ken sudah melupakan perkataan orang yang ia sayangi, ia buta hati karena emosi yang sudah memuncak. Kesabarannya menjadi orang baik telah habis.

"Deal?" Thea memastikan sekali lagi sambil mengulurkan tangannya.

"Deal!" ucap Ken membalas uluran tangan Thea.

Aku bukan orang bodoh, yang selalu sabar diperlakukan sebagai robot. Semua ada masanya, Dimana aku jadi beringas tak punya hati, seperti apa yang kamu perbuat padaku."
-Ken Ethan Smith.

***

Sorry pendek:')

Vote sama Comment jangan lupa!😘❤

Next?

Devil PsychoWhere stories live. Discover now