Bagian 10 : Rencana.

1.3K 71 2
                                    

Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan? Ya, itu benar. Karena membunuh adalah hal yang paling menyenangkan. Melihat orang menderita dengan lumuran darah dimana-mana.

***

Pagi hari, Thea bersiap-siap berangkat ke sekolah, tak lupa ia sarapan sebelum berangkat. Menyiapkan segala kebutuhannya sendirian sudah menjadi kebiasaannya, karena Thea hidup di Apartment nya seorang diri.

Dengan sisa waktu 15 menit, Thea segera berangkat ke sekolah menggunakan motor ninja hitamnya.

Thea mengendarai motornya dengan kebut-kebutan. Hanya waktu 10 menit dia sampai ke sekolahnya. Syukurlah, untuk hari ini Thea tidak ingin mendapat omelan dari guru BK.

Thea memarkirkan motornya, lalu dengan santai berjalan di koridor. Sepanjang Thea berjalan di koridor siswa siswi di sekolahnya masih saja membahas tentang hilangnya Derren. Jangan harap persoalan tentang Derren selesai begitu saja, bahkan orang tuanya sampai menyewa detektif untuk mencari Derren. Sudah seminggu ini permasalahan tentang Derren masih menyebar luas ke sekolah.

"Hahaha, sewa aja sana detektif. Bahkan detektif yang paling professional pun ga akan bisa menemukannya," ucap Thea dalam hati dengan tersenyum miring.

"Sumpah ya sebenernya tuh Derren kemana sih? dia tuh seakan-akan hilang di telan bumi tau ga?" ucap salah seorang siswi di depan kelas bersama temannya.

"Iya heran banget deh udah seminggu ini dia ga ditemuin. Gue takut terjadi sesuatu sama Derren."

Thea muak mendengar semua celotehan-celotehan tentang Derren yang tidak ada habisnya.

"Bacot! Gue sumpelin mulut lo semua pake kapak!" batin Thea dalam hati, ia masih menahan ini semua, ia tidak mau kalap.

Daripada Thea mendengar celotehan-celotehan mereka tentang Derren, ia lebih baik menuju kelasnya, XI IPS 2. Sedangkan Ken berada di kelas yang berbeda dengan Thea, yaitu XI IPA 1 karena Ken genius dalam soal berhitung.

Sesampainya di kelas, Thea langsung menuju bangkunya di barisan tengah bersama temannya, Roseline Nuella. Berbeda dengan Ken yang tidak memiliki teman sama sekali.

Roseline Nuella juga temannya pada waktu mereka kelas 10, dan sekarang mereka sekelas lagi. Mereka juga hanya sebatas teman tidak mengenal lebih, bahkan Roseline pun tidak mengetahui bahwa Thea seorang psikopat.

"Gue kira lo telat tadi," sambut Roseline begitu Thea langsung duduk.

"Ngga, cuma ngaret," jawab Thea singkat.

"Ehh The, lo udah denger kabar hilangnya Derren belum sih? Sumpah ya dia tuh bikin penasaran seluruh warga sekolah. Kalo ter--"

"Bacot! Udah deh gausah lo ngomongin Derren, daritadi sepanjang koridor gue dengernya orang-orang bahas Derren terus, gaada topik lain?" gertak Thea.

Belum sempat Roseline melanjutkan ucapannya, Thea langsung memotong pembicaraannya. Ia sudah benar-benar muak di seluruh sekolah membicarakan Derren terus menerus.

Roseline yang mendengarnya sempat tersentak kaget karena tiba-tiba Thea menyelak pembicaraannya. Roseline mengerti sikap Thea, Thea tidak peduli dengan apapun.

Rose seketika diam tidak melanjutkan pembicaraan lagi sampai Guru Ekonomi masuk kelas. Dan pembelajaran itu berhenti ketika jam istirahat.

***

Devil PsychoWhere stories live. Discover now