Bagian 3 : Saling Mengenal.

2.6K 142 12
                                    

Makasih yang udah baca, share cerita ini keteman teman kalian ya.

#AntiCopasClub!

Happy reading^_^

------------------------------------------------------

"Membunuh adalah hal yang terbaik untuk menghempas orang yang tidak ada gunanya hidup."

***

Pagi hari adalah rutinitas Ken membersihkan rumah lebih dulu sebelum berangkat ke sekolah. Dengan sengaja, Kintan memecat pembantunya supaya Ken yang mengerjakan semua pekerjaan rumah. Bukan karena Ken anak pungut, entahlah ia pun bingung memikirkan alasannya.

Tak seperti Ken yang selalu rajin, justru Andrew tipe orang yang sangat pemalas, manja, namun selalu dibanggakan orang tuanya.

Setelah membersihkan rumah, Ken bergegas mandi dan memakai seragam. Ia turun ke lantai bawah untuk sarapan pagi.

Dengan percaya dirinya, Ken duduk dikursi letak meja makan berada, bersama dengan keluarga kecilnya. Ken pikir setelah tugas rumahnya selesai ia diperbolehkan makan bersama. Ternyata hanya khayalan belaka.

"Ngapain kamu disini? Gak usah makan, sana pergi!" usir Kintan dengan ketusnya.

Andrew yang melihat kejadian itu hanya tersenyum kemenangan, dengan sengaja, Andrew menumpahkan air minumnya di seragam Ken.

"Ups, sorry sengaja. Hahaha." Andrew tertawa diatas penderitaan Ken, seperti iblis yang menyerang malaikat.

Kintan dan Bara yang melihat kejadian itu tidak melerai sama sekali, mereka membiarkan anak tersayangnya melakukan hal itu pada Ken. Entahlah, mereka tidak peduli kepada Ken.

Ken tak ingin ambil pusing, ia segera bergegas ke kamarnya untuk mengganti seragamnya yang basah.

Tak ada manusia yang selalu sabar, tapi Ken tidak ingin dapat resiko. Walaupun ia sudah marah diujung tanduk. Ken mengepalkan tangannya tak kuasa menahan amarah setiap saat selalu diperlakukan seperti ini bahkan lebih parah lagi.

***

Seperti biasa, Ken pergi ke sekolah berjalan kaki. Tak masalah bagi Ken, lagipula berjalan kaki itu sehat. Ken berjalan ke sekolah membutuhkan waktu 30 menit dari rumahnya.

Sesampainya di sekolah, Ken selalu disambut hangat oleh Pak Suryo--Satpam Sekolah-- Pak Suryo selalu prihatin dengan Ken, karena sering dibully bahkan dimanfaatkan tapi Ken tidak berani melawan.

Baru saja Ken memasuki depan kelas, satu timpukan botol plastik melayang dikepalanya. Tak hanya itu, Ken langsung di suguhi siraman air dari ember bekas pel dari atas pintu kelasnya. Seperti sudah ada jebakan yang direncanakan.

"Hahaha, mampus lo!" ucap Derren, ketua bullying dikelasnya.

Semua bajunya basah, lebih basah dari siraman air Andrew tadi pagi. Kenapa ada saja orang yang selalu berbuat jahat padanya? Padahal Ken tidak punya salah apa-apa.

Sebelum Ken memasuki kelas, ia sempat melirik seperti ada siswi yang sedang memperhatikannya dari belakang. Wajahnya pucat dan seram, Ken bergidik ngeri melihatnya. Ken tak mempedulikannya, ia langsung bergegas ke toilet.

Devil PsychoOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz