02.new boss

47.6K 414 32
                                    

Massimo pulang dengan keadaan tubuh yang lelah. Ia pulang dari bar pukul satu pagi dan yang ia inginkan adalah tidur seharian di atas ranjang. Setelah mengunci kamarnya, Massimo membaringkan tubuhnya. Tidak peduli dengan keadaan tubuhnya yang kotor dan bau akibat permainan panas yang ia lakukan di bar.

Massimo melepas kancing bajunya satu persatu hingga menampakkan perutnya yang berABS. Tubuhnya yang kekar dan berotot menambah daya tarik pria berusia dua puluh tuju tahun itu.

Ia melempar bajunya di sembarang arah. Matanya sudah tidak tahan menahan rasa kantuk dan mabuk.

Mata coklatnya mulai memejam, Massimo terlelap dalam tidurnya. Tubuhnya sangat terexspos jelas,Apalagi Satu Tangannya ia letakkan untuk mengganjal kepalanya, pria itu sungguh seksi.

sudah menjadi kebiasaannya itu jika saat tidur ia tidak akan mengenakan pakaian, pria itu hanya menggunakan celana Boxster.

Pagi harinya....Pria itu keluar dengan handuk berwarna putih yang melingkar sempurna di pinggangnya. Ia duduk di sisi ranjang dengan kaki yang sedikit terbuka hingga paha pria itu terlihat.

Dret!

Getar ponselnya mengalihkan pandangannya, Massimo mengambil dan melihat siapa yang menelfonya di pagi buta.

Massimo mengangkat satu alisnya"Lucca?, Untuk apa menelfon di pagi buta begini!?."

"Ada apa?!"

"..."

"Siapa kau mengaturku? Aku hadir atau tidak itu bukan urusanmu" ralat Massimo.

"...."

"Sekitar satu jam aku akan ke kantor, kau harus di sana"

Massimo berdecih" bedebah ini sungguh menggangguku"

.....

Massimo berjalan dengan mengangkat dagunya ke atas. dengan diikuti beberapa bawahannya dan tidak lupa Lucca.

Beberapa karyawan membungkukkan dan menyapa Massimo saat ia memasuki kantornya. Pria itu hanya tersenyum simpul dan kembali berjalan dengan angkuh.

Tidak banyak yang tau jika tambang cabang Venesia akan berganti kepemimpinan.

Acara penyambutan akan di gelar besok setelah rapat dengan perusahaan Paolo.

"Atur meeting dengan perusahaan Paolo satu jam lagi, aku akan memeriksa mengeluarkan tahun lalu" printah Massimo kepada Lucca.

Kacung!. Lagi-lagi dirinya di jadikan kacung oleh Massimo. Ayah anak sama saja.

Hanya merasakan menjadi bos beberapa tahun, dan sekarang dirinya menjadi kacung boss barunya.

"Apa yang kau tunggu? Apa kau tidak mendengarnya?" Tanya Massimo datar dengan tatapan dingin.

Lucca menahan agar tidak mengumpat di hadapan Massimo, dia akan habis jika mengumpat dihadapannya.

Bisa-bisa dirinya pulang hanya nama dan peti mati yang bertuliskan namanya.

Ouh! Seram jika membayangkannya.

"Bukankah itu tugas sekertaris mu? Di mana dia?" Lucca menatap heran Massimo. Lalu buat apa Massimo memperkerjakan seorang sekretaris jika harus dirinya yang mengurus semuanya.

Massimo menghela nafasnya" aku memecatnya, aku tidak suka caranya bekerja, kau mencari sekertaris yang bodoh!"

Lucca menggigit bibir bawahnya, ia menahan diri menghadapi Massimo.

VENESIA (SELESAI)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant