09.Having sex²¹+

87.1K 445 44
                                    


Posisi pria itu Masi sama, memandangi wajah pucat Maria yang masi tidak sadarkan diri dengan bertelanjang dada. Tangan putih bersih gadisnya selalu ia genggam, mengelus lembut dan sesekali menciumnya.

Cih! sungguh bertolak belakang.

Netra Maria mengerjap, merasakan sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Daerah kewanitaannya berkedut, tubuhnya panas, seperti ingin di sentuh.

"Sayang, kamu baik-baik saja, hemm?"

"Bagian mana yang sakit?" Khawatirnya.

Ia menggeleng cepat" Tolong aku Massimo!, Tubuhku panas"

"Kenapa dengan tubuhmu,sayang?"

Massimo tersenyum miring, akhirnya yang ia tunggu-tunggu. Dirinya Tidak sabar ingin menghukum gadis kecil nakal ini. Obat perangsang yang di berikan temannya waktu itu cukup cepat bereaksi. Berapa dosis obat perangsang itu?

Sialnya dua orang itu sama-sama mesumnya. Meraka akan mengerahkan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Seperti Massimo contohnya.

"Tubuhku panas Massimo!, Vaginaku berkedut kencang!. Aku tidak tahan"

Maria kini seperti cacing kepanasan yang haus akan sentuhan, oh shit! Posisi ini membuat Maria gila.

"Apa yang kau inginkan, sayang?. Apa yang harus aku lakukan untukmu gadis kecil" bisik nakalnya.

Suara baritone serak itu sungguh membuat Maria semakin gila.Tangan Massimo meraba leher Maria, mengusap lembut dengan jari jempolnya.Tidak ada jarak di antara mereka Sekarang.Terlihat wajah Maria memerah akibat obat yang Massimo berikan dengan dosis yang paling tinggi.

"Aku mohon sentuh aku, aku tidak kuat Massimo, aku bisa gila!"

"Apa kau yakin sayang?" Laki-laki itu merubah posisinya, ia berada di atas gadisnya dengan satu kaki yang berada di antara kedua kaki Maria.

Jempol pria itu mengusap bibir pink milik maria dengan sensual.

"Seperti apa ini rasanya?, Stoberry? Atau mungkin yang lain?" Massimo menelan ludahnya susah payah. Tanpa basa basi, satu tangannya meraba menyusuri paha hingga berada di titik sensitif.

Massimo menggodanya! Ia mengelus vagina Maria yang masi terbungkus CD berwarna pastel itu yang sudah mengeluarkan cairan lengket berwarna putih.

Maria basah.

Oh tuhan!

Maria di buat merem melek olehnya, Maria mengigit bibir bawahnya menikmati sentuhan hebat itu.

"Bibir nakal ini yang selalu menggodaku dan selalu berbicara kasar! Aku akan menghukum bibir nakal ini"

"Aku tidak tahan Massimo" gumamnya.

Tidak kuat dengan perlakuan pria brengsek nya, Maria mendorong tubuh atletis Massimo hingga terjatuh.

Maria menciumnya brutal, tidak sadar paha Maria menggesek area milik Massimo.

Jangan di tanya seberapa besar benda itu berdiri. Sesungguhnya benda itu sudah bangun dari awal.

Bodoh, Maria kehilangan akal sehatnya.

Deru nafas mereka saling bertautan, saat ciuman panas mereka Maria akhiri.

Massimo kembali mencium Maria cukup membuat Maria kewalahan. Tusukan lidah Massimo sungguh brutal.

Srek!!

Massimo menyobek dres hitam milik Maria dan membuangnya di sembarang tempat.

VENESIA (SELESAI)Where stories live. Discover now