19. stubborn²¹++

50.4K 208 25
                                    

Maria tersenyum, ia mengecup bibir Massimo. dengan senang hati Massimo membalas kecupannya namun tengkuknya di tahan oleh Maria, dan kecupan itu pun menjadi lumatan panas.

Mereka berdua sama-sama terkekeh di tengah-tengah ciuman mereka berdua. Keduanya saling berciuman semakin dalam.

Massimo menekan tombol yang ada di sampingnya untuk menaikkan kaca yang manjadi sekat antara supir dan bangku penumpang. Mereka berdua dalam perjalanan menuju tempat berkuda. Mereka akan menghabiskan libur malam pertama sebelum pulang ke Venesia.

Massimo mengangkat Maria agar duduk di pangkuannya tanpa menghentikan ciuman mereka.

Sial..mereka tidak tau tempat.

"Aku sangat mencintaimu"

Massimo hanya mengelus lembut pipi Maria, suaminya menyelipkan anak rambut Maria yang menghalanginya untuk memandang wajah cantik istrinya.

"Aku lelah, kapan kita akan sampai?" Maria menempelkan pipinya ke dada bidang Massimo. Memeluk pria big boy nya erat.

"Tidurlah sayang, aku akan membangunkan mu saat sampai" Massimo membalas pelukan gadis kecilnya, mengecup beberapa kali di atas puncak rambut Maria.

"Kau bangun Massimo" ucap Maria tiba-tiba. Maria merasakannya, ia merasakan kewanitaannya seperti tertusuk sesuatu.

"Aku sangat tidak kuat jika harus berdampingan denganmu, aku haus akan tubuhmu, istri kecilku" Massimo menatap wajah Maria dari atas, wajah mungil istrinya terhimpit dadanya yang bidang dan besar.

Bagaimana tidak bangun, Maria hanya menggunakan rok mini berwarna putih di atas dengkul. Mungkin Maria hanya menggunakan celana dalam.

Maria menjauhkan tubuhnya dari Massimo, membuka kancingnya perlahan untuk menampakan kedua payudaranya yang besar dan kenyal yang terhimpit bra berwarna hitam.

Tidak ada salahnya memberikan hak suami di mana pun dan kapan mu, wkwk.

Tangan kecilnya mengelus rahang Massimo, mengarahkan mata suaminya agar melihat payudaranya. Gadis itu mengalungkan tangannya di leher Massimo. Jika melihat ke bawah makan semuanya akan terlihat sempurna.

"Kita di jalan sayang" Massimo mencoba menolak ajakan istri kecilnya. Bohong jika pria mesum itu tidak menginginkan Maria sekarang. Hanya sekedar duduk di pangkuannya adiknya membesar.

Jangan tanya sudah sebesar apa sekarang.

"Kau menolak ku?" Kesal Maria. Sungguh membuat Maria kehilangan mood nya.

Wajah chool Massimo berubah menjadi panik Sekarang"aku tidak menolak mu sayang. Siapa yang tahan menolak istri kecilku?" Massimo mencoba memberi pengertian untuk istrinya.

Namun Maria sudah terlanjur marah padanya, ia mengganti posisinya duduk di kursinya sendiri. Tidak Maria jika tidak menggoda Massimo.

Ia membuka kaca mobilnya, bermaksud agar semua pengendara tau payudaranya yang besar, sampai - sampai suaminya menolak.

Massimo membulatkan matanya, dengan sigap pria itu menarik tubuh Maria agar menjauh dari kaca. Massimo memeluk tubuh Maria agar menutupi hak nya. Ia dengan cepat menutup kaca mobilnya.

Dengan cepat Maria menjauhkan tubuhnya, menatap prianya kesal. Terlihat jika Massimo marah padanya.

"Jangan lakukan itu, Maria!" Tekan Massimo.

"Aku tidak peduli!" Maria kembali membuka kaca mobilnya, namun sebelum itu terjadi Massimo memeluknya, menahan gadis keras kepala tersebut.

Massimo mengunci secara otomatis agar kacanya tidak bisa terbuka.

VENESIA (SELESAI)Where stories live. Discover now