VENESIA (21++)
(gaAKAN DI REVISI)
Vote sebelum baca. Follow dulu yang belum follow 🥰
"Bukankah semua akan menjadi gila saat jatuh cinta, Maria?"
"Lidah atau jari?"
"mine!"
"Milikku!"
"Hanya milikku!"
Annyeong yarobun! Gimana part 12? Cukup membuat otak kalian menjadi liar?😭 Ya udh, kalo gitu, kita lanjutkan part 12 ya. Ga bosan-bosan aku ingetin buat vote sama komen cerita aku. . Happy reading.
🤡
"Ahhh....Hmmm"
Maria mendesah kuat, saat lidah Massimo cukup lihay mempora porandakan vaginanya.
Pria itu sesekali melihat wajah gadisnya yang memerah bak tomat. Suara gadisnya tak henti-hentinya mendesah.
Massimo memposisikan miliknya tepat di depan vagina Maria. Pria itu menggosok-gosokkan penisnya di vagina maria sebelum memasukannya.
"Ohhh... Nikmat sayang" Rancau Massimo.
"Mendesahlah anak nakal, dan sebut namaku"
"Fuck!" Ucap Maria saat kejantanan Massimo menancap sempurna pada kewanitaannya.
"Hmmm...Dedy" bisik Maria.
Maria memeluk tubuh kekar Massimo, sesekali mencakarnya untuk pelampiasan.
Sial, apa kata dia? Dedy? Aku semakin bersemangat jika mendengar itu.
"Apa katamu, sayang?. Ucapkanlah sekali lagi"
"Dedy"
Massimo memompa Maria semakin cepat. Tubuhnya tersentak ke atas mengikuti alunan Massimo. Gunung kenyal itu pun tak luput dari jamahan Massimo. Ia meremasnya sembari memompa Maria.
Maria berada di atas sekarang. Ia yang memandu permainan panas mereka.
Massimo hanya berbaring sedangkan Maria yang memompa.
Plak!
Pria itu memukul bokong Maria.
"Uhhh.. emmm." Desah mereka berdua.
Massimo sesekali membantu gadisnya ia memajukan bokong Maria agar lebih cepat.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Maria....sayang.. kau sangat pandai"
"Kau suka?"
"Ya! Aku suka"
...
Maria yang terlelap terpaksa mengerjapkan matanya saat paparan sinar matahari yang mengenai matanya.
Yang pertama kali ia liat adalah Massimo,pria itu Masi terlelap dalam tidurnya. Badannya serasa remuk akibat permainan panas mereka.
