03.found you

29K 381 43
                                    

Sementara di penthouse sebesar lapangan bola itu, beberapa orang sibuk mempersiapkan acara penyambutan untuk nanti malam.

Vodka, wine, makanan..

Bagi Massimo, acara penyambutan tidaklah penting. Namun sudah menjadi turun temurun di perusahaannya. Mau tidak mau dirinya harus mengikuti.

Dia tidaklah suka keramaian

Di balkon kamarnya, Massimo tampak berdiri hanya menggunakan celana tanpa baju. Tubuh atletisnya yang menggoda menghadap ke luar. Menatap kota Venesia yang terbentang dari atas penthouse nya.

Tangannya memegangi segelas Vodka di tangannya.

Massimo meminum vodka nya, matanya tertuju pada ponsel yang tergeletak di atas meja minimalis itu.

Massimo menaruh gelasnya. Tangannya mengambil ponsel yang berbunyi sedari tadi.

Nomor tidak di kenal.

"Siapa?" datarnya saat sambungan telfon terhubung.

Massimo mendengarkan apa yang pria penelfon itu katakan. Senyum Massimo terukir manis di bibir tebalnya.

Entah kabar baik apa yang ia dapat hingga pria tersebut tersenyum.

Massimo kembali meneguk Vodka nya, terbayang apa yang di katakan penelfon itu benar.

Seratus persen Massimo percaya...
Dirinya tidak sabar.

....

Paolo pov.

Ketukan pintu mengalihkan fokus Paolo.

"Masuk"

"Sir, apa anda memanggil saya? Ada perlu apa?" Tanya gadis itu saat menghadap bos nya.

"Maria...Maria, ada apa denganmu? Belakangan ini kau terlihat murung" Paolo bangkit dari kursi kebesarannya.

"Saya baik-baik saja sir, jika tidak penting saya akan kembali bekerja"

Terlihat sekali jika wanita cantik itu menyembunyikan sesuatu, Paolo sangat tau sifat maria, sekertaris nya.

Paolo menaruh hati pada gadis itu, entah mengapa rasa ingin memiliki Maria sangat besar.

Paolo berjalan kearah Maria, tepat di depan dirinya.

"Apa ini?"

"Acara penyambutan CEO Tambang batu bara cabang Venesia. Massimo, dia baru tiba beberapa hari yang lalu bukan?"

Deg!

"Aku ingin kau menemaniku ke acara penyambutan itu" kata paolo.

Maria mematung tanpa bisa menjawab apa-apa. Kenapa dia harus bertemu pria brengsek itu lagi?.

Sudah cukup dia merebut keperawanan ku saat di bar waktu itu, dia bayar!? Aku buka jalang! Aku hanya ingin membersihkan diriku, hanya ada satu kamar mandi saat itu. Tidak ada pilihan lain.

Takdir macam apa ini!?

"Aku akan memberikanmu gaun untuk kita pergi kesana"

"Kau boleh pulang cepat sekarang, kau harus istirahat dan jangan bekerja berlebihan" Paolo mengusap lembut pipi Maria.

Sudah sangat terlihat jika Paolo menaruh hati. perhatiannya, dan caranya berbicara pun sudah berbeda dengan kariyawannya yang lain.

Maria juga peka denga perhatian Paolo yang berlebihan. Paolo pria yang baik, mana mungkin Maria tega membohongi dirinya yang sekarang.

Flashback...🌱

Hu!!!! Seru mereka.

Teriakan beberapa gadis yang melihat teman laki-laki mereka terkana hukuman akibat kalah dalam permainan.

VENESIA (SELESAI)Where stories live. Discover now