24. not me

8.1K 93 1
                                    

Hii!
Jam berapa kalian baca ini?.
Komen+ vote ya. Terimakasih.

_

Netra itu mengerjakan menyesuaikan cahaya yang mengenai matanya. Suasana pagi yang tidak seperti biasanya. Maria melihat samping kanannya, ia sudah tidak mendapati pria itu di sampingnya.

Gadis itu pun bangun sambil mengusap matanya. Kaki telanjang menjuntai di lantai, Maria berjalan ke ruang utama Mencari keberadaan Paolo, namun pria itu sudah tidak ada.

Maria mulai panik mencari keberadaan pria itu, ia cukup takut jika harus di tinggalkan sendirian di pulau ini.

"Maria?" Maria cepat berbalik, Paolo.

Maria membuang nafasnya" aku kira kau meninggalkanku" gadis itu duduk.

Paolo meletakkan makanannya lalu duduk tidak jauh dari maria"bagaimana aku meninggalkanmu?"

"Aku sedikit takut tadi" gumamnya.

"Aku menyiapkan sarapan untuk mu"

"Mau bertemu dengan adik perempuan ku? Dia berada di pantai sekarang" ajak Paolo.

"Dia sudah sampai? Sejak kapan?"

"Baru saja"

Maria hanya makan beberapa suap dan minum.
"Aku sudah kenyang, aku ingin cepat- cepat bertemu adikmu"

"Baiklah"

Mereka berdua berjalan menyusuri garis pantai, sampai akhirnya mereka berhenti di tempat bersantai. Ada seorang wanita yang sedang hamil di sana. Dengan menggunakan kacamata hitamnya wanita itu sontak terbangun.

"Paolo?"

"Siapa wanita ini? kekasihmu?" Tanya nya kemudian.

Paolo mengacak punjak rambut adiknya lalu berkata" jangan berbicara sembarangan"

"Kemarilah kakak ipar" gadis itu sedikit bergeser agar Maria duduk di sampingnya.

"Siapa namamu?"tanya maria.

Gadis itu menatap Paolo" apa pria itu tidak memberi tau namaku sebelumnya?" Maria menggeleng.

"Dasar berangsek" umpatnya.

"Aku winter" jawapnya dengan senyuman manis yang terukir di bibir gadis itu.

"Aku maria"

"Maria?"tanya winter memastikan. Maria mengangguk percaya diri.

"Wah kau cantik lebih cantik dari yang di foto" pujinya. Maria terkekeh kecil.

"Benarkah? Kau tau aku dari mana?" Tanya nya penasaran.

"Paolo yang memberi foto mu padaku, dia mungkin mencintaimu. Karena dia tidak seperti biasanya. Aneh bukan jika seseorang tiba-tiba mengirimkan sebuah foto?"

Maria mengangguk, dia sangat senang. Winter sangat baik dan suka di ajak bercerita.
"Berapa usia kandunganmu? Ini sudah besar"

"Delapan bulan, dan sebentar lagi aku akan menjadi seorang ibu"

"Di mana ayahnya?"

Winter menghela nafasnya" dia sibuk bekerja, aku tidak ingin sendiri di vila.jadi aku memutuskan untuk di sini" jelasnya.

Paolo datang dengan papan selancar di tangannya, tubuh atletisnya di biarkan terlihat oleh gadis-gadis yang berlibur di sana.

"Kau mau berselancar,Maria?" Tawar Paolo.

"Pergilah kakak ipar, dia akan menjagamu" bujuk winter.

"Aku akan pergi, jaga dirimu dan anak mu"

"Ya! Hati-hati!"

VENESIA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang