16.ask for permission

21.9K 200 27
                                    

Vote sek tol
_

"Aku akan menikah besok"

Massimo dapat mendengar gemuruh air dari mulut ayahnya.

Fuck!

"Anak durhaka! Kau meminta restu lewat telefon seperti ini?!"

Pria itu menjauhkan ponselnya dari telinganya. Felix marah padanya.

"Aku tidak ada waktu ayah, lagi pula kau harus bersyukur aku memberi tau mu saat aku akan menikah.

"Dasar anak nol adab!" Omelnya.

Oh... Shit!

Felix memijat pelipisnya di sana" terkutuk lah kau menjadi batu!" Umpat Felix.

"Manusia itu gudangnya dosa, maklumi saja"

_

Mobil meluncur Dengan tenang memasuki halaman rumah bernuansa elit itu. Setelah mesin benar-benar mati, si sopir membukakan pintu dengan segera untuk mereka berdua.

"Apa ini akan berhasil, Beby?" Gadis itu melirik prianya sebentar, mereka masih bersedia berdiri memandangi rumah milik keluarga Maria.

Wajah Maria tampak diliputi kecemasan, mungkin dia membayangkan jika tuan morgan's tidak merestui hubungan mereka. Bukankah itu hal yang menakutkan bagi seorang wanita? Mereka sudah terlalu jauh untuk sekedar seorang kekasih.

Mereka... seperti sepasang suami istri yang baru saja menikah.

"Jika bayangan mu itu terjadi, aku akan kawin lari bersamamu"

Dengan mesra, Massimo menggandeng tangan gadisnya dengan begitu mesra. Beberapa maid membungkukkan bahu saat mereka melewatinya.

Morgan's dan Jessy menyambut mereka dengan tatapan bingung. Mata Jessy yang menyandang sebagai orang tua Maria menangkap putrinya bergandengan tangan bersmaa pria yang menurutnya asing. Sungguh asing.

"Aku ingin menikahi putrimu" kata Massimo langsung pada intinya.

Hening...

Hening beberapa saat, sebelum menjawab ucapan pria itu.

Jessy menghela nafasnya" aku tidak mengizinkannya"

"Mom?" Pupil mata gadis itu melebar seketika. Sialnya apa yang dia takutkan terjadi.

"Kenapa?, Bukankah kau sendiri yang mengatakan pada ibu jika pria itu yang menganggu mu, bukan?"

"Itu masa lalu mom, aku mencintai Massimo"

"Aku benar-benar mencintai putrimu," ucap Massimo sekali lagi.

Maria melihat ke arah ayahnya, berharap sang ayah berpihak padanya. Morgan's mengangkat kepalanya, menatap tajam ke dua sejoli itu.

"Dedy akan merestuinya, jika---" morgan's mengantungkan ucapannya" jika pria ini bisa membelikan ayah pesawat pribadi" pintanya. Morgan's yakin seratus persen jika pria itu tidak akan bisa menepati permintaannya dan meninggalkan putri semata wayangnya.

Maria mengerutkan dahinya heran" ded!. No!" Maria menggeleng tidak setuju.

"Itu terlalu mahal Dedy!, No!. Ini namanya pemerasan" bantahnya.

"Aku akan membelikanya"

Maria memegang erat tangan pria itu, menatap manik matanya seakan ingin mengatakan"jangan".

Oh shit!

"Aku akan memberikanmu pesawat pribadi"

"Ded! Ayolah. Ini bukan lelucon!"

VENESIA (SELESAI)Where stories live. Discover now