Akhirnya hari yang di tunggu-tunggu tiba.
Pernikahan.
Pernikahan yang amat sangat mewah di gelar mereka berdua di Eropa. Gedung tempat dimana pernikahan mereka pun tampak di banjiri oleh awak media dari beberapa negara. Pengawal di kerahkan untuk menjaga beberapa titik yang memicu banyaknya tamu undangan. di hadiri beberapa kerabat dan para petinggi perusahaan, ada beberapa pejabat negara yang menghadiri pernikahan mereka.
Massimo sedikit gugup berdiri di altar dengan balutan jas berwarna putih. Kali ini Massimo sungguh tampan. Pria itu menunggu pengantinnya yang tengah berjalan di iringi dengan ayahnya.
"Lihat, gadis itu sungguh cantik"
"Aku iri, harusnya aku yang di sana"
"Gadis yang cantik, pantas saja membuat CEO tambang batu bara sangat tergila-gila".
Begitu lah kira-kira saat Maria berjalan di iringi ayahnya untuk berada di altar. Semua orang memandanginya.
Maria tersenyum melihat ke arah Massimo. Gadis itu terlihat sedikit gugup. Kegugupannya tertutup oleh polesan makeup yang membuatnya lebih cantik dua kali lipat.
Dalam balutan gaun berwarna putih panjang yang melekat indah di tubuhnya, dengan membawa buket bunga mawar putih di tangannya.membuatnya seperti Princess. Semua mata tertuju padanya. Para tamu tidak lupa mengabadikan momen yang membuat beberapa kaum hawa patah hati.Apa akan ada hari patah hati seprancis?
Berita televisi menyiarkan secara langsung pernikahan mereka. Terlihat mereka sangat serasi bersebelahan di atas altar.
Kegugupan Massimo semakin menjadi saat dirinya melihat Maria sungguh cantik bak bidadari surga.
Ini sungguhan?
Jika ini mimpi, aku harap aku tidak ingin bangun lagi. Aku akan menikmatinya di sini bersama istriku.
"Kamu sangat cantik sayang"
"Aku gugup, sangat gugup"
"are you ready my wife?"
Hanya menghitung detik sekarang, CEO tambang batu bara akan melepas masa lajangnya. Massimo mempersunting Maria. Maria Bella.
YOU ARE READING
VENESIA (SELESAI)
Teen FictionVENESIA (21++) (gaAKAN DI REVISI) Vote sebelum baca. Follow dulu yang belum follow 🥰 "Bukankah semua akan menjadi gila saat jatuh cinta, Maria?" "Lidah atau jari?" "mine!" "Milikku!" "Hanya milikku!"