XXIV

10.2K 993 5
                                    

Langkahnya makin cepat bersamaan dengan debaran jantungnya. Ishvara membuka pintu kamarnya kasar, lalu segera berlari ke arah ruang penyimpanan mencari kotak kayu pemberian Illerya.

Tangannya bergerak meraba-raba, membuka setiap celah lemari pakaian mencari kotak kayu di dalamnya. Hingga tak lama benda yang dia cari kini sudah berada tepat di depan matanya.

Tangganya bergetar hebat hingga membuat kotak tersebut jatuh. Ishvara sedikit membungkuk dengan tenaganya. Sedikit sulit, mengingat dia tengah menggunakan korset yang kaku. Tangannya menjulur ke bawah. Namun bukanya Cincin yang dia dapatkan melainkan surat milik Illerya yang juga seharusnya sepasang dengan cincin berwarna hijau tersebut.

Tak ingin menyerah dia kembali mengintip ke bawah lemari mencari cincin yang jatuh. Ya, dia mendapatkannya. Ishvara berdiri dari posisi bungkuknya sambil menatap cincin dengan kemilau kehijauan. Lalu segera kembali dan duduk menghadap meja kerjanya.

Ishvara menggelar surat yang ditulis oleh Illerya beserta dengan pena dan satu lembar kertas kosong. Wanita itu membaca isinya dengan saksama.

Corolla Castle
May, 18th 1885

Dear Madame,

I am delighted to have been invited to Your Grace Duchess of Houston's first tea party. As a gift, I will give Your Grace a ring with a green gem. I know green is very flashy, but the model is gorgeous. Your grace Duchess of Houston can keep it in the closet if you don't like it. It's a bit surprising to hear that the Duke and Duchess got married so suddenly.

But I try not to interfere with Your Grace's life by going to the Holy Shrine every day. In the past, I felt like I was possessed by the Devil when I saw another woman approaching the Duke. But now I realised. What I did was useless, because now the Duchess of Houston is you. And not me.

So the Duke and Duchess have the right to protect each other. I have also heard that Her grace Duchess of Houston will be going to see His Majesty's King Ventri soon.

I was also briefly summoned to the palace when His Majesty's King Ventri heard of the Duke and Duchess of Houston's marriage. As Your Grace knows, only certain people were invited to the palace by His Majesty's King Ventri. We don't talk much. His Majesty's King Ventri also gave me a present, just like the guests who invited him. So will the Duke and Duchess later. I hope Your Grace the Duke and Duchess meeting with His Majesty will be lucky.

Sincerely Illerya de Romanoost.

Kening Ishvara berkerut. Sekilas tidak ada yang aneh. Namun Illerya beberapa kali menggunakan kata perumpamaan.

Your grace Duchess of Houston can keep it in the closet if you don't like it.

I felt like I was possessed by the Devil..

So the Duke and Duchess have the right to protect each other.

I was also briefly summoned to the palace when His Majesty's King Ventri ... His Majesty's King Ventri also gave me a present..

Ishvara menggaris bawahi kata-kata yang sedikit ambigu baginya. Meskipun dia bukan seorang detektif atau apa pun. Ishvara yakin, Illerya adalah wanita cerdas dia akan menulis surat yang sekiranya akan dipahami oleh penerima meskipun hanya bertemu dan berbincang beberapa saat.

Menyuruhku menyimpan cincin ini?

Dirasuki Iblis?

Hak untuk saling melindungi?

Dan terakhir dia juga bertemu dengan Raja Ventri?

Ishvara kembali memutar rangkaian peristiwa yang terjadi ketika dia berada di istana. Mulai dari awal memasuki istana hingga keluar dari istana dengan ditutup makan malam. Tidak, menurutnya tidak ada yang aneh semua berjalan lancar.

Tunggu, Ishvara kembali teringat ketika dirinya menikmati makan malam bersama. Sebelum makan malam, Asher menghabiskan sedikit waktu untuknya namun anehnya dia tidak merasakan cincin yang berada di jari sang suami. Namun anehnya ketika makan malam, tiba-tiba cincin dengan kilauan berwarna hijau tersebut sudah terpajang di jari panjang milik sang suami. Kilauan yang sama persis seperti cincin yang diberikan Illerya padanya.

Ishvara kembali menatap lembaran kertas yang penuh dengan coretan tinta. Menatap kalimat demi kalimat yang tersusun di sana.

His Majesty's King Ventri also gave me a present..

Pemberian dari Raja?

Ishvara berdiri dari posisinya, lalu segera memasukkan surat serta kertas berisikan coretan tinta ke dalam kotak kayu. Dan segera melangkah pergi.

"Nyonya akan pergi ke mana?" tanya Eria yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Eria, apa kau tahu di mana Cedric sekarang? Aku perlu bantuannya."

Tak berlangsung lama kini Cedric berada tepat di depannya. Setelah Eria mengantarnya ke sebuah bangunan sederhana yang berada di bagian belakang kastil. Tempat Cedric biasa berlatih. Bisa dibilang ini adalah tempat khusus yang diberikan untuk tangan kanan sang Duke.

Ishvara dituntun oleh Eria untuk meloncati batuan besar, hingga pada akhirnya muncul sebuah tangga menurun yang disusun dari batuan alam. Tempat yang terlihat tersembunyi dan juga tenang.

"Cedric," panggil Ishvara ketika melihat Cedric tengah berlatih dengan pedang sederhana di tangannya, disertai dengan tongkat kayu yang sengaja disusun untuk menemaninya berlatih.

"Nyonya? Maaf saya tidak menyadari keberadaan Anda," ucap Cedric sedikit terkejut karena keberadaan Ishvara yang muncul di tempat latihannya. Pria itu sontak membungkukkan badan memberikan salam hangatnya pada sang nyonya.

"Ada hal penting yang inginku bicarakan."

"Silakan katakan keinginan Anda yang mulia Du-"

"Aku ingin menemui Penyihir yang tinggal di wilayah Houston." Belum selesai Cedric berbicara tetapi Ishvara sudah lebih dahulu mengatakan keinginannya.

"Apa? Maaf yang mulia Duchess. Sebelumnya saya sudah mengatakan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan sihir selalu dirahasiakan dan dijaga oleh yang mulia Duke. Mengingat sekarang masyarakat yang bisa menggunakan sihir sangat terbatasnya. Hanya beberapa orang terpercaya tuan Duke saja yang mengetahui letaknya. Tempat itu juga tidak bisa dikunjungi sembarang orang tanpa tujuan yang penting."

"Apakah aku orang sembarangan? Antarkan saya menemui Penyihir itu sekarang karena ini demi suamiku," tekan Ishvara kepada Cedric.

Cedric hanya diam tanpa bisa membantah perkataan nyonyanya.

"Tidak. Maksud saya apakah harus malam ini ..." Tidak ada jawaban. Cedric akhirnya memilih untuk membungkam mulutnya dan meletakkan pedang yang menjadi teman berlatihnya.

Pria itu tidak ingin dianggap sebagai pemberontak dengan tidak menuruti perintah dari istri tuannya.

"Baik, biar saya antar yang mulia Duchess."

Sejujurnya Cedric tidak mengetahui dengan jelas tujuan dari Nyonyanya ingin pergi menemui Penyihir. Namun ia juga tidak bisa menolak. Rasanya tak enak karena ini pertama kalinya sang nyonya meminta tolong padanya.

Dan kali ini Cedric hanya bisa berdoa semoga penyihir itu sedang dalam keadaan berbaik hati.

The Cruel Duke and DuchessWhere stories live. Discover now