XXV

10.3K 979 5
                                    

"Apa kau seorang Duchess?" tanya seorang pria dengan rambut panjang yang posisi badannya setengah tertidur di sofa ruangan.

Atheus berkata dengan santai tanpa peduli akan posisinya yang masih bertengger di atas sofa seolah-olah tidak menunjukkan adanya rasa hormat kepada Ishvara yang berstatus sebagai seorang Duchess.

"Bagaimana kau bisa memiliki suami seperti seorang Duke? Padahal ketika melihatmu kau seperti wanita cantik pada umumnya. Aku pikir pria itu akan menikahi wanita yang berwajah tidak ramah." Gumamnya dengan gaya aneh sambil menatap Ishvara dari atas hingga bawah.

"Aku tidak peduli dengan itu. Aku datang kemari, karena memerlukan bantuan mu," ucap Ishvara tegas karena muak mendengarkan ocehan dari Penyihir pria di hadapannya.

"Apa yang bisa ku lakukan?" tanya sang penyihir tersebut. Melihat dari postur tubuh serta wajahnya usianya kemungkinan hampir sama dengan Ishvara Berenice.

Ishvara meletakkan kotak kayu yang dia bawa beserta dengan isiannya. Mulai dari cincin dengan kemilau hijau, selembar surat yang ditulis Illerya untuknya, bahkan selembar kertas yang berisikan coretan dari tinta untuk menemukan jawaban yang ada di dalam surat.

Penyihir itu kini membenarkan posisinya menjadi duduk menghadap kotak kayu yang dikeluarkan Ishvara. Tangan kanannya mengambil kacamata memperhatikan lebih detail dari cincin yang kini sudah berada di tangan kirinya.

"Dari mana kau mendapatkan ini?" Tanya penyihir tersebut dengan nada yang mulai serius.

"Dari mantan kekasih suamiku."

Penyihir tersebut seperti tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ishvara. Bagaimana mungkin seorang mantan kekasih bertemu dengan istri dari Duke of Houston?

"Bisa jelaskan?"

"Sebenarnya bisa dibilang aku tidak tahu mengenai siapa wanita yang sebelumnya menjadi kekasih dari suamiku. Karena sebelumnya aku tidak tahu siapa Duke Houston dan bagaimana parasnya."

Namun setelah beberapa Minggu berlalu sedikit demi sedikit, Ishvara memahami bagaimana orang-orang yang berada di kediaman Houston. Mengingat bahwa saat itu dia masih sangat tidak mengenali dunia ini, membuat Ishvara sedikit kesulitan.

Kedatangan Nyonya Karrollien ketika Asher pergi seperti sedang mengujinya dengan dengan mendatangkan Illerya dalam pesta teh.

•••

Namun sebelum itu, siapa yang menyangka bahwa gadis muda bernama Illerya itu ternyata telah menghabiskan hari-hari yang penuh kegelapan mendengar kabar bahwa sang pujaan hatinya, Asher ternyata sudah memiliki calon istri dan memilih untuk tetap melupakannya setelah hubungan mereka kandas beberapa tahun yang lalu.

Raja Ventri yang mengetahui itu pun mengundang Illerya untuk bisa berbincang dengan gadis muda itu. Mengajak Illerya untuk bersekongkol menghancurkan wilayah Houston. Namun Illerya tetap teguh pada pendiriannya untuk membiarkan sang kekasih bahagia dengan pilihannya. Namun sekali lagi, Raja Ventri mencoba untuk menghasutnya dengan mengatakan.

"Dia tidak mungkin mencintai wanita yang dijodohkan dengannya. Masih ada kau dihatinya."

Hingga ketika Illerya tiba di kediaman tibalah surat dari Nyonya Karrollien yang merupakan wali dari kekasihnya. Mengundangnya untuk pesta minum teh sembari berbincang sederhana besok lusa. Ada sedikit rasa penasaran di dadanya, hingga pada akhirnya Illerya memilih untuk menerima ajakan Nyonya Karrollien.

Namun di malam sebelum pesta teh dimulai. Tidak tahu mengapa suasana malam terasa begitu berangin. Illerya ingin menulis surat untuk dititipkan kepada Asher. Namun pintu balkon terbuka hingga membuatnya terkejut akan suara keras yang muncul. Tiba-tiba muncul sesosok bayangan hitam, dia tidak bisa menggambarkannya dengan kata-kata namun sosok itu begitu tinggi.

The Cruel Duke and DuchessWhere stories live. Discover now