Tiga Puluh Empat

547 7 0
                                    

"plak " sebuah tamparan kuat mendarat dipipi mulus seorang gadis belia 12 tahun

"dasar anak pembawa sial, lihat  anak saya hampir mati karna kamu "

"plak" lagi sebuah tamparan gadis itu terima

"mama " seru bocah laki-laki yang terbaring dibrankar rumah sakit

"iya sayang kenapa ? " sahut perempuan yang sedari tadi menampar si gadis

"kakak kenapa ditampar ?" tanya bocah itu

"jangan bela dia Juna, dia yang udah buat kamu begini " teriak sang ibu

"jangan dekati anak saya gadis sialan, pergi kamu " Usir seorang perempuan pada gadis yang bermain ditaman rumahnya bersama anaknya 

"mama, jangan dia kakak juna " seru Saga, Mencoba melindungi kakak kesayangannya dengan tubuh mungilnya

"minggir Arjuna Sagara, " teriak sang mama, menyingkirkan Saga lalu mendorong gadis tadi hingga terjatuh.

" sial, kenapa harus kamu yang keturunan dominic, kenapa bukan anak saya " seru seorang wanita didalam kamar, tanpa sadar bahwa anak pertamanya ada dibalik pintu

"laki-laki sialan, ku kira putra Dominic ternyata hanya anak punggut, ahh sial sial"

"brengsek, pria sialan. Lo ternyata cuma anak pungut. Gue pergi kita cerai "

"persetan sama anak, gue benci sama lo, lo bukan keturunan dominic dan sekrang lo berani selingkuh. Dasar keparat "

"sialan, brengsek " seru seorang wanita,

"mama, mama"

"ma jangan, mama" Gumam pemuda yang terbaring dibrankar rumah sakit.

"sayang hey, kakak disini sayang " panik Oren saat adiknya bergumam sambil menggeleng heboh.

"juna, abang sayang ", seru Oren saat adiknya tak kunjung sadar

"kakak " lirih Saga saat ia sadar

"iya, ini kakak bang"kata Oren ia mengusap air mata yang lolos dari mata kelabu adiknya.

"kakak "

"hm iya Juna, "

"kakak"

"iya adiknya kak Oren"

Lalu air mata Saga luruh, mimpinya tadi adalah ingatan masa mudanya, Ingatan yang sering menghantuinya.


"hai, gimana kabarnya ?" sapa Thea, ia tersenyum melihat Saga yang sudah sadar

"hey, baik " balas Saga ia tersenyum senang

Sore ini, setelah mendapat kabar bahwa Saga Sadar ia segera kerumah sakit untuk menemuinya, karna Saga tertidur hampir 2 hari.

"kesini sama siapa ?" tanya Saga,

"Dianter ayah " Jawab Thea meletakkan bawaannya dinakas.

"kok sepi ?" tanya Thea heran,

"udah pada balik anak-anak, Papa lagi diruang dokter, kakak pulang " jelas Saga

Thea mengangguk lalu duduk dikursi samping ranjang.

"kamu beneran udah ngak papa ?" tanya Thea memastikan

"ngak papa, besok juga udah pulang" jawab Saga sambil menunjukan cengiran bodohnya.

"serius Juna " kesal Thea,

"serius Na, I am Strong. natal udah bisa kok jemput kamu " kata Saga meyakinkan,

SAGARA - OngoingWhere stories live. Discover now