Empat Puluh Dua

95 2 0
                                    

Senja mulai menyingsing ke barat, meski salju masih sering turun tapi sore ini matahari seolah ingin menampakkan eksistensinya.

Setelah seharian menunggu Saga yang demam, sore ini Thea sudah mandi dan berganti pakaian di kamar Saga, sedang yang punya kamar masih bergelung dibawah selimut sejak tadi.

"juna, masih panas ?? masih pusing ?? sini ih liat dulu " bujuk Thea,

"junaaaa "

"oh mau kakak ya ? bentar ona panggilin kak Oren dulu " kata Thea mengerti,  lalu beringsut keluar

"huhuhuhuhu maluu bangettt " lirih Saga didalam selimut
"aduh sakit lagi punggungnya, huhuhu kakak "

"kak tuh " Thea menunjuk gulungan selimut diatas kasur

"abang, abang ayo keluar dari selimut. Sini kakak liat masih panas ngga " Oren mendekat dan menarik pelan selimut yang menutup Saga

"kakak, malu " cicit Saga memeluk perut kakaknya

Oren terkekeh pelan, ah adik nya sudah sembuh ternyata

"malu kenapa ?"

"ish kakak, "

Oren kembali tertawa pelan,

"kenapa kak ?" bingung Thea

"ngga papa, udah ngga panas kok junanya. Na tolong panggilin bang niel ya dikamar kakak "

Thea mengangguk dan segera memanggil Daniel.

"kenapa ? Juna panas lagi ?" heboh Daniel

"ngga kok bang, kata kakak ngga panas ",

Daniel mengangguk dan segera menuju kamar Juna

Kali ini Thea tidak ikut masuk ia menunggu di depan kamar bersama Jhony.

"kenapa ?" binggung Daniel melihat Saga yang masih menenggelamkan wajah di perut Oren

"malu sama Ona "

"hah ? ohh ya ampun, udah sembuh bro ?"

"hum, bang liat deh muka juna kayak bantal huhuhuhu tadi ngiler ngga yaa ? tadi tadi yang nyuapin kakak kan ?? hng " rengek Saga heboh,

Daniel hanya mendengus dan Oren terkekeh,

"udah ah, Mandi sama abang yaa, " titahnya membuat Daniel sigap menyiapkan air hangat

"bajunya kakak siapin, yang wangi yaa. ada temen-temenmu dibawah, ada om delta dan tante ana juga "

Mendengar penuturan Oren membuat Saga semakin merengek,

Oren hanya menggeleng, ia berjalan pelan menyiapkan pakaian Saga lalu keluar kamar .

"gimana kak ?" tanya gadis bersurai coklat yang sejak tadi menunggu didepan pintu

"lagi mandi anaknya, udah ngga panas kok, yah semoga nanti malam ngga panas lagi. Yuk kita kebawah " ajak Oren menggandeng lengan Thea,

Thea menurut, mereka berjalan bersama kelantai satu

"Na, tadi tuh Juna malu sama kamu, " tutur Oren di tengah perjalan mereka

Thea menyerit bingung,
"malu kenapa kak ?"

"malu soalnya kamu jadi tahu dia kalo sakit gimana. Pas di RS waktu itu kan kamu dateng pas dia udah sadar jadi ngga liat dia pas manjaa "

"hihihihi lucunya, pen cubit " gemas Thea, Oren tertawa pelan disampingnya.









Bertepatan dengan pintu lift terbuka, membuat Lusi mengalihkan perhatian

"Sayang sudah ngga sakit untuk jalan ? " tanya Lusi pada Oren, sembari membantu gadis itu duduk

SAGARA - OngoingWhere stories live. Discover now