LA - 19

166K 12.2K 5.5K
                                    

Maaf telat.. kalo follow ig pasti tau penyebabnya apa 😭🙏🏻😭 1.700 kata nih gantinya! Kalo mau nanti di tambah lagi, xixi..

Next vote 5K dan 5K komen biar lamaan dikit 😭

Hati hati. Part ini Kiel mode cemburu dan mode liciknya jadi satu, WKWKWK

Siram bensin yuk lapaknya, biar makin kebakar 🤣

Tandai untuk typo dan kalimat rancu!

"K-kok?!" Gaby menutup mulutnya sembari melotot terkejut saat melihat Kiel keluar dari dalam kamar dengan wajah babak belur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"K-kok?!" Gaby menutup mulutnya sembari melotot terkejut saat melihat Kiel keluar dari dalam kamar dengan wajah babak belur.

Saking terkejutnya, tangan Gaby sampai gemetar melihat luka terbuka di beberapa sudut wajah pria itu.

"M-mas Kiel?" Gaby mengulurkan tangannya ke depan, menyentuh rahang pria itu dengan gemetar. Ini jauh lebih parah daripada yang kemarin. Ini jauh lebih parah dari luka nyusruknya.

Kenapa dengan pria ini?

"Mas Kiel habis buat bonyok Kak Egar?!" Pekik Gaby dengan histeris.

Kiel yang mulanya senang karena sepertinya Gaby begitu perhatian padanya langsung sirna. Berganti kan dengan api membara yang sudah siap melahap perempuan di depannya ini.

"Aduh, Kak Egar pasti juga luka luka. Aduh duh." Gaby heboh sendiri. Meninggalkan Kiel yang berdiri di depan pintu. Perempuan itu berlari ke lantai satu untuk mencari ponselnya.

Gaby meninggalkan Kiel yang sudah menggeram kesal dengan tangan mengepal juga batin yang sudah mengutuk pria bernama Egar itu.

Oh, jadi mas crush-nya si upik abu tuh Egarion?

Apa sih yang dilihat dari sosok Egarion? Apa ha? Gantengan juga Kiel Milan, manisan juga Kiel Milan.

"Heh upik abu!" Pekik Kiel sembari melangkah cepat menghampiri Gaby yang sudah menghilang dari pandangannya.

Perempuan itu terlihat sudah memegang ponselnya dan mulai menempelkan teleponnya ke telinga.

Kiel dengan cepat menarik ponsel Gaby dan mematikan sambungan telepon yang sudah terhubung itu.

"Mas Kiel?!" Protes Gaby saat teleponnya ditarik secara paksa. Padahal ia sudah mendengar suara Egar yang serak.

"Apa?" Tanya Kiel dengan enteng sembari memasukkan ponsel Gaby ke kantung celananya.

Gaby merengek kecil, "baliki ponsel Gaby."

"Nggak."

"Balikin nggak?!"

"Ambil sendiri gih." Kiel menunjuk ponsel Kiel yang berada di saku depan celana kolor pria itu.

"Nggak mau!" Gaby menggelengkan kepala. Takut kalau mengambil sendiri.

Love Attack Where stories live. Discover now