LA - 33

112K 9K 4.6K
                                    

1.700 kata.. semoga gak eneg.. hehe

Di bawah ada adegan di rumah sakit, kalo ada kesalahan tolong di komen ya, biar aku tau, karena aku gak riset begitu dalam.. mohon maaf.. 🙏🏻

Maaf ya bulan ini jarang update 🥲 kacau banget aku soalnya bulan ini 🥲 sebulan cuma 5 kali update 🥲 maaf banget banget banget 🙏🏻

Bulan depan aku rajin update seperti biasa. Seminggu 2-3 kali kok! ❤️❤️

Bisa minta tolong kasih semangat? Lemes banget aku.. hehe ❤️

Banyak yg notifnya gak masuk ya? Jangan lupa follow ya.. biar dapet notif ❤️

Next 4K vote dan 4K komen plis 🥹🥲❤️

Tandai typo dan kalimat rancu.. makasih

"Apa? Kondisi ibu kritis?!" Gaby memekik kencang setelah mendapat kabar dari rumah sakit kalau kondisi ibu mendadak menurun drastis dan saat ini ibu sedang berada di bawah penanganan dokter

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa? Kondisi ibu kritis?!" Gaby memekik kencang setelah mendapat kabar dari rumah sakit kalau kondisi ibu mendadak menurun drastis dan saat ini ibu sedang berada di bawah penanganan dokter.

"Baik terimakasih. Saya segera kesana." Ucap Gahy dan langsung mematikan sambungan ponselnya. Gaby meraih jaket dan celana panjang, memakainya dengan cepat, tak lupa ia mengambil tas kecilnya beserta dompet.

Gaby segera memanggil pak Seno, ia meminta pak Seno untuk mengantarnya ke rumah sakit. Pak Seno pun dengan segera mengeluarkan mobil dan meminta Gaby untuk segera masuk.

Gaby sudah berderai air mata. Tangannya gemetar, tubuhnya bergetar, jantungnya berpacu cepat, bibirnya merapatkan segala doa untuk Tuhannya agar menyelamatkan ibunya.

Gaby tau, bahwa penyakit ibunya sudah parah. Menggerogoti hampir seluruh organ dalamnya, dan sisa hidup pun sudah bisa dihitung. Tapi Gaby denial. Gaby percaya bahwa umur hanya Tuhan yang tau. Dokter tidak berhak memutuskan atau mendahului Tuhan.

Tapi sekarang, Gaby terlalu terlena. Melupakan bahwa sewaktu waktu bisa saja ibunya dipanggil Tuhan untuk pergi. Bisa saja detik ini juga orang yang membuat Gaby untuk terus bertahan itu memang sudah harus meninggalkan dunia.

"Tenang Mbak Gaby. Ibu pasti baik baik saja." Pak Seno berusaha menenangkan Gaby yang sedari tadi tak henti mengusap air mata menggunakan punggung tangannya.

Gaby kian terisak, apalagi saat pak Seno mengucapkan bahwa semua baik baik saja.

Omong kosong.

Semua tidak akan baik baik saja.

Jika tadi Gaby memohon pada Tuhan untuk menyelamatkan ibu, maka doa itu berubah, Gaby ingin Tuhan memberikan waktu sebentar saja, agar ibu bisa melihat Gaby. Agar ibu tau bahwa anaknya baik baik saja.

Gaby ingin menggenggam tangan ibu, mengucap terimakasih sudah membesarkannya, terimakasih sudah merawatnya. Terimakasih sudah melahirkan dirinya dan bekerja keras untuknya. Gaby ingin berkata bahwa sampai kapan pun, Gaby hanya memiliki satu ibu, agar ibu tidak kepikiran seperti beberapa waktu yang lalu.

Love Attack Where stories live. Discover now