LA - 37

93.6K 7.3K 4.1K
                                    

Yuhu! Gimana kabarnya? Akhirnya update! Hehe!

Kalian keren! 2 hari bisa 5K komen 🤩🤩

Btw gais. Aku ingetin. Kalo dm aku tolong jangan kirim foto aneh aneh ya. Aku terganggu banget. Masa ada orang gila kirim foto gak senonoh? Gak malu? Itu buwung kecil kek baby jagung? Di simpen sendiri aja ya Bang. Jangan dikirim ke orang. Jijik liatnya.

Dan buat yg lain. Tolong bijak ya. Jangan jadi bego kirim begituan ke orang lain. Itu masuk tindak pelecehan. Mengirim gambar gak senonoh dengan kata kata yang menganggu.

Makasih buat kesadarannya ❤️❤️

Part ini 4K vote dan 5K komen yak!

Ayo votenya di naikin lagi!! Biar aku makin swenangggg🥰

"Mas Kiel udah gila, ya?! Nggak lihat tadi ekspresi kak Jaleo, kak Ejan, kak Khaezar?!" Sentak Gaby tepat setelah ia membanting pintu kamar Kiel yang tertutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Kiel udah gila, ya?! Nggak lihat tadi ekspresi kak Jaleo, kak Ejan, kak Khaezar?!" Sentak Gaby tepat setelah ia membanting pintu kamar Kiel yang tertutup.

Kiel yang sedang fokus di depan layar MacBooknya pun terusik. Pria itu menoleh, menatap Gaby yang nampak bersungut sungut emosi.

"Apa?" Tanya Kiel begitu enteng. Pria itu hanya melirik Gaby sekilas sebelum kembali fokus pada pekerjaannya.

Oh tidak, rasanya Gaby sudah gatal ingin menempeleng kepala pria itu! Gaby sudah menahan nahan sedari tadi. Pasalnya ia baru pulang satu jam yang lalu. Aca mengajaknya dia main ke rumah Aca selesai kuliah bersama Jinaya dan Serana. Tubuhnya sudah lelah sebenarnya, tapi rasa ingin menghampiri Kiel kemudian menjambak rambut pria itu jauh lebih kuat, rupanya.

Gaby mendekat ke posisi Kiel seraya menghentakkan kakinya. "Tanggung jawab!" Selorohnya.

"Gue nggak ngapa-ngapain lo." Sahut Kiel begitu santainya.

"Tanggung jawab buat semua kekacauan yang Mas Kiel perbuat!" Tuntut Gaby lagi.

Kiel masih nampak tak peduli. Pria itu masih fokus pada layar MacBooknya dan jarinya dengan lincah mengetik di atas papan keyboard.

"Gue belom hamilin lo. Jadi harus tanggung jawab— apa?" Gurau Kiel, yang nyatanya tidak berhasil membuat Gaby tertawa, yang ada Gaby malah Gaby menarik rambut Kiel sekencang kencangnya, menjambak dengan sadis dan brutal, hingga Kiel memekik kesakitan.

"Ahhh! By! Sakit!" Kiel mengaduh. Pria itu berusaha menarik kepalanya, kemudian menjauhkan tangan Gaby yang dengan ganas menjambak rambutnya.

"Oke! Sorry sorry! Gue tanggung jawab abis ini!" Ucap Kiel, membuat Gaby akhirnya melepaskan jambakannya.

Kiel menghembuskan nafas yang begitu panjang, sembari mengelus rambutnya sendiri. Rasanya kulit kepala Kiel ingin lepas dari tempatnya. Kepalanya menjadi pusing, dan wajah pria itu begitu memerah.

"Gimana tanggung jawabnya? Kalo nyebar satu kampus gimana?! Aku gak mau ya, jadi pusat perhatian!" Gerutu Gaby. Perempuan itu berkacak pinggang, menatap galak Kiel.

Love Attack Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang