LA - 44

78.4K 6.2K 5.4K
                                    

Part ini banyak plot twist wkwkwk! Aku akan update hari Senin kemungkinan.. karena maw ketemu jeno ku😭😭😭🥹🥹🥹

Target : 4K vote dan 4K komen yak!

Semoga bisaaa! Siapa tau aku saking bahagianya update lagi besok 🤣🤣🤣

Btw kalian pilih mana:

Ending di wp tp extra part versi pdf di KK/lewat wa

Ending di wp tp di novelin terus extra part bentuk barcode

Kalo niat ya.. wkwkwk, makanya nie liat dlu antusiasnya sebanyak apa 🤣🤣

Tandai typo yak! Keknya banyak, soalnya tangan ku kutekan dan pake kuku palsu😭 jadi susah

Kiel melepas sarung tinju dengan menggigit lapisan perekat dengan giginya, kemudian menghentakkan sarung tinju itu hingga terlepas sepenuhnya dari tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kiel melepas sarung tinju dengan menggigit lapisan perekat dengan giginya, kemudian menghentakkan sarung tinju itu hingga terlepas sepenuhnya dari tangannya.

Bang Hendra datang dan mengunci pintu ruangannya saat dan duduk di sofa yang tersedia. Pria itu menatap Kiel dengan pandangan sedikit ngeri.

"Lo bisa kena kasus kalo hajar musuh lo sampek nggak sadar gitu." Ungkap Bang Hendra sedikit was was. Pria itu membuka sebotol air mineral untuk ia serahkan pada Kiel.

Kiel menerimanya dengan senang hati. Ia meneguk hingga tandas. Rasa dahaganya menjadi lega sekarang. Kiel menghempaskan tubuhnya ke atas sofa. Pria itu mendengus panjang ketika merasa moodnya begitu buruk.

"Lo kenapa? Ada masalah apa?" Bang Hendra begitu heran dengan Kiel yang nampak beringas malam ini.

Kiel membuka topengnya. Pria itu menatap bang Hendra dengan lekat. "Kalo gue hamilin cewek, kira kira gimana bang?"

"Bangsat!" Umpat Bang Hendra, refleks. "Lo hamilin siapa, anjing? Jangan macam macam lo!" Serunya.

"Kalo, bang. Kalau. Belom kejadian." Pertegas Kiel. Pria itu menatap Bang Hendra dengan serius.

"Jangan lah bro. Selagi bisa dinikahin dulu ya, nikah in dulu." Nasihat Bang Hendra.

Kiel menggelengkan kepalanya. "Ini beda, Bang. Beda. Saking bedanya gue bingung gimana caranya biar dia bisa jadi milik gue. Selamanya." Tekan Kiel lagi.

Bang Hendra menaikkan satu alisnya, "emang setinggi apa sih temboknya? Sampe lo keliatan pasrah gini? Tinggi banget kah? Beda agama? Beda ras? Atau apa?"

"Dia adik angkat gue." Jawab Kiel, yang membuat Bang Hendra tersedak salivanya sendiri.

Mata Bang Hendra melotot lebar, tak menyangka dengan apa yang dikatakan Kiel, "lo naksir adik lo sendiri?!"

"Angkat. Garis bawahi itu." Kiel kembali menegaskan.

Bang Hendra menelan salivanya sendiri. Ternyata selain beringas, Kiel juga tidak punya otak, sepertinya. "Ya mau adik angkat, adik tiri, adik kandung, dia statusnya udah adik lo, anjir?!"

Love Attack Where stories live. Discover now