LA - 45

77.8K 5.8K 3.4K
                                    

Maaf baru update!! Soalnya aku kmrn nonton konser sm! Alhamdulillah 😭😭

KETEMU JENOO 😭

Part ini target gak banyak, 4K vote dan 4K komen aja yahhh!

Aku langsung update kalo target kecapai yak! Hehe!

Makasih ya udah bertahan di cerita ini sampai sekarang 🙌🏻🙌🏻💚💚

Tandai typo dan kalimat rancu!

Kiel menegakkan punggungnya setelah mendapat kabar dari Bang Hendra

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kiel menegakkan punggungnya setelah mendapat kabar dari Bang Hendra. Bahwasanya ada pengacau yang mengobrak abrik zona jalanan mereka.

Kiel berjalan menuju pintu kamarnya, dia menutup pintu kamar, kemudian menguncinya. Setelahnya Kiel beralih membuka nakas yang tersimpan bungkus rokok dan juga korek disana.

Kiel mengambil dua barang itu, membawanya ke balkon kamar yang sudah sia tutup pintunya, agar asap rokok tidak mengepul di dalam kamarnya, mengingat, belakangan ini Gaby kerap kali masuk tiba-tiba ke dalam kamarnya dan tidur disana, bersamanya.

"Gimana gimana, Bang?" Kiel mengulangi, meminta Bang Hendra mengulangi perkataannya.

Kiel duduk di atas kursi, sembari menyalakan rokoknya. Telinganya dengan jeli mendengarkan apa yang dikatakan oleh Bang Hendra disana.

"Ada yang nyerang area jalanan. Cewek, pendek, rambut di kuncir satu." Tutur Bang Hendra, mencirikan sesuai dengan yang di laporkan anak anak.

Kiel mengernyitkan alisnya, nampak tidak percaya. "Yang dikalahin sama tu cewek modelan bencong, kali?" Gumam Kiel, membuat Bang Hendra berdecak kecil. Pria itu mengumpat dari balik telepon.

"Kagak anjing. Lo tau si kolot? Yang modelan preman itu, dia yang di bikin abis. Gigi dia patah tiga." Ujar Bang Hendra, meyakinkan.

Salah satu alis Kiel naik ke atas. Merasa tertarik dengan pembahasan di telepon saat ini. Sekuat apa gadis itu sampai berhasil membuat sosok yang dikenal sebagai preman jalanan yang berandal itu mengalami patah gigi sebanyak tiga?

Kiel menghembuskan kepulan asap rokok ke udara, telinganya dengan jeli mendengarkan kronologi yang di tuturkan oleh Bang Hendra.

Panjang lebar Bang Hendra menjelaskan kejadian yang terjadi begitu cepat itu, "nah, gitu ceritanya."

Kiel menganggukkan kepalanya, memahami apa yang sedang dikatakan oleh Kiel. "Jadi maksud lo, hakim jalanan itu— cewek?"

Bang Hendra berdehem, mengiyakan. "Iya. Sebenernya udah ada rumor kalo hakim jalanan itu cewek. Dari dulu, cuman nggak ada yang tau wajah hakim jalanan. Dia udah hilang sejak kurang lebih tiga sampai empat tahun yang lalu. Tepat setelah lo muncul sebagai petarung jalanan."

Kiel mematikan rokoknya di asbak. Pria itu menatap langit malam sembari berpikir keras, "dan dia nyari lokasi ring jalanan? Aneh? Dia hakim jalanan, tapi nyari lokasi ring jalanan." Gumam Kiel.

Love Attack Where stories live. Discover now