LA - 23

135K 11.3K 5.7K
                                    

Maaf baru update! Gapapa part kmrn vote belom capai target! Q mau updet aja! Hehe! Makasih ❤️

Next part 5K vote dan 5K komen yakkk! 😍😍

Ini hati terakhir di rumah nenek sebelum besok kembali ke rutinitas biasa 😍❤️

Siap siap bertemu Jaleo! Sksksk kalo Jaleo muncul ni ati ati, yang kuat pegangan kapalnya biar gak tenggelam 😋

Siap siap bertemu Jaleo! Sksksk kalo Jaleo muncul ni ati ati, yang kuat pegangan kapalnya biar gak tenggelam 😋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kiel terbangun dari tidurnya saat suara ayam berkokok berhasil mengusik tidurnya. Ia meregangkan tubuhnya dan menyengit saat cahaya matahari yang menembus jendela mengganggu penglihatannya.

"Eungghh." Kiel merentangkan kedua tangannya. Tubuhnya terasa remuk sana sini ketika tidur di kasur yang terasa keras dan anehnya tidak rata.

"Shhhh, leher gue." Kiel memegangi lehernya yang terasa sakit saat dibuat menoleh.

Pria itu mengucek kedua matanya sebelum mendudukkan diri dan mencoba melenturkan tubuhnya agar otonya tidak tegang.

Seorang tuan mudah Kiel Milan tidur di tempat begini? Sudah dipastikan jika Mami tau, maka Mami akan memborong tukang bangunan dan merobohkan rumah ini agar dibangun menjadi rumah yang layak tidur untuk dirinya.

Kiel kemudian turun dari atas ranjang. Ia berhenti sejenak saat melewati jendela yang terbuka dengan pemandangan kebun teh dan tembok tetangga.

"Kayaknya punya rumah disini juga enak. Apa gue bangun hotel aja ya disini?" Gumam Kiel, mulai membayangkan kejadian semalam.

Kalau ada hotel kan enak, dirinya bisa meremas remas tubuh Gaby seperti squishy dengan bebas.

Kalau di tempat begini, susah. Apalagi nggak empuk. Kiel nggak suka. Kemarin malam jadi pengalaman intim yang menegangkan dan menyenangkan tapi berhasil bikin punggung Kiel pegal sekarang.

"Eh? Mas Kiel udah bangun?" Gaby yang sedang membuka selambu kamarnya terkejut saat Kiel berdiri di balik selambu.

Kiel cemberut. Wajahnya tak bersahabat.

Gaby dibuat terheran heran dengan Kiel ini. Pagi pagi sudah cemberut. Kenapa? Bukannya semalam pria itu yang paling semangat empat lima membuatnya sesak nafas sampai terbatuk batuk karena tingkah lakunya yang manja.

"Kenapa?" Tanya Gaby.

"Ini sakit," Kiel menunjuk lehernya. "Ini juga." Kiel ganti menunjuk punggungnya. "Yang ini juga pegel." Kiel menunjuk pinggangnya.

Gaby memutar bola matanya malas saat mendengar keluhan Kiel. "Manja. Gak cocok jadi Presiden mahasiswa."

"Apa hubungannya?" Kiel merengut tak suka saat bawa bawa jabatannya.

Gaby berjalan kembali ke dapur sembari membalas, "ya jadi presma itu seenggaknya yang cool keren dan gentle lah. Coba aja kalo mahasiswa yang lain tau Mas Kiel kelakuan kek iblis gini, kayaknya gak jadi milih."

Love Attack Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang