Mereka punya cinta, tapi dunia punya norma. Ezkiel Milano sudah melewati batas yang ditetapkan. Dia telah jatuh cinta dengan adik angkatnya.
***
Ezkiel Milano dimata orang lain adalah sosok Ketua BEM yang mengayomi anggotanya yang lain. Sosoknya ya...
Maaf baru update! Huhu! Nie 1.400 kata manis banget!
Semoga bisa bikin nyengir terus sampe besok ya😁😂
Part ini 5K vote dan 5K komen yak!
Aku yakin kalian bisa! Apalagi kalo partnya semanis Jeno 😂😂
Tandai typo dan kalimat rancu! Thanks guys!
Ramein pake banget! Ayo bikin huru hara 🤣🔥🔥🔥🔥
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kiel dan Gaby menjadi begitu dekat dua minggu belakangan ini. Di kampus mereka tidak mengumbar kedekatannya, tapi ketika di rumah keduanya begitu lengket. Bahkan tak ragu menunjukkan kemesraan di depan beberapa asisten rumah tangga yang lain.
Meskipun Gaby sudah memperingati Kiel agar menjaga sikapnya, karena ada orang lain yang melihat mereka, Kiel malah makin agresif dengan menempel pada Gaby, tak segan ia menggigit gigit pipi Gaby atau lengan Gaby dengan gemasnya.
Ketika malam hari, Kiel juga kerap masuk ke dalam kamar Gaby diam diam. Pria itu akan menyelinap masuk ke dalam kamar Gaby yang tidak di kunci ketika semua tugasnya sudah selesai, dan biasanya diatas jam 12 malam, disaat semua orang sudah tertidur, termasuk Gaby.
Pria itu akan masuk ke dalam selimut Gaby, lalu memeluk tubuh perempuan itu dari belakang, dan ia akan menyerukkan wajahnya dibalik tengkuk leher Gaby, baru kemudian tertidur dengan tenang hingga pagi tiba.
Semua berjalan begitu lancar, sampai Gaby tak menyangka bahwa Kiel bisa begitu manis padanya. Pria yang kerap menindasnya dulu itu menjadi pria manis yang begitu memanjakannya.
Saat ini mereka sedang belajar bersama di meja makan yang mengarah langsung ke pintu kaca halaman belakang yang dibuka. Keduanya memilih untuk belajar disana supaya bisa lebih fokus, ditambah cuaca hari ini sangat cerah dengan angin yang sejuk, membuat keduanya memilih membuka pintu belakang, agar semilir angin dapat mereka rasakan dengan cahaya matahari yang cukup sebagai penerang siang ini.
"Gaby, yang dilihat MacBook-nya, jangan wajah gue. Kalo liatin gue mulu, gue nggak yakin lo malam ini bisa tidur nyenyak." Cetus Kiel, saat Gaby malah asik menatap wajahnya disaat Kiel menerangkan sebuah materi kuliah yang tidak Gaby pahami.
Ngomong ngomong, Kiel memang sepintar itu. Pria itu juga sering menang lomba Olimpiade fisika sedari duduk di bangku sekolah menengah pertama. Gaby tidak heran jika Kiel dipercaya dosen untuk menjadi Presiden mahasiswa. Pria itu memang sempurna.
"Eh? Sorry." Gaby seketika tersadar. Dia kembali menghadap ke depan, ke arah layar MacBook yang menampilkan rangkuman materi mata kuliahnya dari Kiel.
Pria itu merangkumnya untuk dia baca. Pria itu merelakan waktunya terbuang untuk mempelajari semua mata kuliahnya dan kemudian dibuat ringkasan yang begitu lengkap, memudahkan Gaby membaca dan mengingatnya.
