LA - 26

130K 11.9K 7K
                                    

1.700 kata nieh. Semoga nggak gumoh. Wkwk

Maaf baru sempet update ya.. soalnya sakit banget badan ku😭😭

5K vote dan 5K komen ya buat next! Ayo bisa yok.. semangat ya degemnya Kiel 🥰😘😘

Jari jari lentik kalian sudah siap buat Spam komen tiap paragraf?

Btw sepertinya aku harus menyematkan Rate umur 15+ deh, wkwk. Soalnya Kiel nie emang lebih RAWRRR (ganas) daripada Khae. AWOKWOKWOK.

Bahkan tanpa di KaryaKarsa pun bakal tetep ada scene ciuman nya atau bisa aja lebih😭😭🙏🏻

Tandai typo dan kalimat rancu!

Satu minggu semenjak papi pulang ke rumah, suasana hangat yang biasanya tercipta berubah menjadi dingin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Satu minggu semenjak papi pulang ke rumah, suasana hangat yang biasanya tercipta berubah menjadi dingin.

Kiel selalu pulang malam, dan Papi yang selalu mengeluarkan makian untuk anak laki-lakinya itu. Gaby kira, Tuan Milano adalah pria yang begitu menyayangi putra tunggalnya, tapi ternyata sebaliknya. Pria itu benar benar memperlakukan Kiel layaknya boneka yang bisa ia mainkan sesukanya.

Seperti malam ini, sudah pukul dua belas malam, dan Kiel belum kembali ke rumah. Papi sudah masuk ke dalam kamar, bersama Mami. Tadi sebelum Mami masuk ke dalam kamar menyusul Papi, beliau berpesan agar ia mau menunggu Kiel pulang.

Dan disini lah Gaby. Duduk di teras depan dengan jaket yang terpasang di badannya. Secangkir teh hangat menjadi temannya untuk menemani dinginnya malam ini.

Gaby mengamati layar ponselnya yang menyala. Menantikan balasan pesan dari Kiel.

Mas Kiel 🧌🧟‍♂️
Mas, kapan pulang?
Aku tungguin di depan ya

Nama kontak Kiel sudah berubah, pria itu sendiri yang mengubahnya, dan Gaby tak lupa menambahkan emotikon zombie dan si buta dari gua hantu di belakangnya. Emoji yang sangat menggambarkan seorang Kiel Milano.

"Mbak Gaby mending masuk aja. Biar bapak yang nungguin Tuan Kiel." Tutur Pak Seno. Pria itu menghampiri Gaby yang sudah dua jam duduk di teras rumah.

Gaby yang memeluk dirinya sendiri itu menggeleng. "Kata Mami, Gaby disuruh nungguin Mas Kiel pulang, Pak."

Pak Seno menghela nafas panjang. "Mami nggak nyuruh Mbak Gaby nungguin di luar, kan?"

Gaby terdiam sejenak kemudian menggeleng. Mami hanya menyuruhnya untuk menunggu Kiel pulang. Tapi tubuhnya malah bergerak untuk menunggu Kiel di teras rumah malam malam begini.

Ah, apakah hatinya sudah terkontaminasi oleh virus cinta? Atau hanya rasa kasihan saja?

"Nah kan. Udah tunggu di dalem aja. Mas Kiel pulangnya jam tiba pagi biasanya." Tutur Pak Seno, membuat Gaby membulatkan matanya.

Love Attack Where stories live. Discover now