Chapter 01 | Galaksi Tibalt Aeneas

891 43 11
                                    

Chapter 01 | Galaksi Tibalt Aeneas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 01 | Galaksi Tibalt Aeneas

🎸🎸🎸

Katanya, perasaan itu harus diungkapkan. Tapi, saat hendak kuungkap rasa, kamu justru mengabaikannya.

----------

Keadaan kelas 12 IPA 1 mendadak sepi saat Bu Zenitha-guru Kimia-hendak mengumumkan siapa yang menjadi peraih nilai ulangan Kimia tertinggi di kelas. Perasaan campur aduk terbit di hati setiap murid yang berada di kelas itu. Mereka benar-benar menantikan siapa pemegang nilai tertinggi itu. Pasalnya, ulangan Kimia kemarin soalnya sangat sulit.

Termasuk Kayla Adara Aviana, cewek berusia tujuh belas tahun itu juga sedang menunggu pengumuman dengan sangat penasaran. Ia sudah menantikan ini sejak lama. Saking berharapnya ia menjadi peraih nilai tertinggi, setiap selesai salat, Kayla selalu menyempatkan berdoa.

Bulir keringat perlahan membasahi pelipisnya. Kedua tangannya saling bertaut, meneguhkan keyakinan dan optimis kalau seorang Kayla lah yang akan menjadi peraih nilai tertinggi itu.

"Ta, gue deg-degan." Kayla berbisik kepada Tatya, teman sebangkunya.

Tatya menoleh, tersenyum menenangkan dan menepuk pelan bahu Kayla. "Gue yakin lo yang dapet nilai tertinggi, Kay."

Kayla mengangguk. "Semoga keberuntungan ada di gue ya, Ta. Dan impian gue buat dapet nilai tertinggi bisa terwujud," ucapnya berharap sekaligus meyakinkan dirinya sendiri.

"Lo udah berusaha keras, Kay," ucap Tatya dengan nada mendukung. "Sampai gak tidur kan lo, gara-gara ulangan Kimia? Tenangin diri lo aja, pasti lo menang kok."

Di depan kelas, Bu Zenitha sudah memegang selembar kertas berisikan nilai ulangan Kimia siswa kelas 12 IPA 1. Selama beberapa detik beliau memperhatikan nilai itu dan tersenyum puas saat melihat siapa peraih nilai tertinggi.

Lantas, Bu Zenitha berdeham. "Jadi, siswa yang mendapatkan nilai ulangan Kimia tertinggi adalah ...."

Kayla sontak menahan napas, dan memejamkan matanya. Jujur saja, ia merasa belum siap mendengar pengumuman ini. Tatya bergerak menenangkan Kayla, saat melihat tangan sahabatnya itu sedikit gemetar.

Kayla Adara Aviana, please! batin Kayla sangat mengharapkan namanya yang keluar dari mulut Bu Zenitha.

"Galaksi Tibalt Aeneas!" seru Bu Zenitha keras. Seketika keadaan kelas yang tadinya sepi berubah ramai karena tepuk tangan murid-murid, seolah-olah mereka sedang menonton pertunjukan sirkus.

"Selamat, Galaksi," lanjut Bu Zenitha kini tertuju pada cowok yang duduk di urutan kedua dari barisan belakang. "Lagi-lagi selalu kamu yang menjadi peraih nilai tertinggi dengan sempurna. Galaksi mendapatkan nilai seratus di ulangan Kimia."

Galaksi, cowok berkulit putih bersih itu hanya membalas dengan anggukan pelan. Di antara teman-temannya yang heboh, Galaksi hanya memasang wajah datar. Seakan nilai seratus tidak bisa membuat kedua ujung bibirnya terangkat sedikit pun.

OUTWITWhere stories live. Discover now