Chapter 33 | Permainkan Hati

160 20 22
                                    

Chapter 33 | Permainkan Hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 33 | Permainkan Hati

🎸🎸🎸

Galaksi membuka matanya perlahan. Ia ketiduran di UKS. Kemudian, ia menyadari bahwa ranjang di hadapannya itu sudah kosong. Galaksi melihat jam di ponselnya, dan terkejut karena ternyata siang sudah berganti petang.

"Udah bangun toh," ujar laki-laki paruh baya di ambang pintu, mengejutkan Galaksi. "Saya sebenarnya lagi ngecek sekolah dan mau ngunciin semua pintu, tapi tadi liat ada yang ketiduran di sini, jadi saya keliling dulu ngunciin yang lain."

Galaksi menyadari pria itu adalah Pak Dharma, penjaga sekolah Schakel. "lya, Pak, saya ketiduran. Tapi pintu gerbang masih terbuka, kan?"

Pak Dharma mengangguk. "Masih dong, nanti saya keluarnya gimana kalau sudah ditutup." Dia terkekeh.

Setelah mengobrol sebentar, akhirnya Galaksi pamit pulang. Dia tidak menyangka Laluna pergi begitu saja tanpa membangunkan Galaksi, dan meninggalkan dirinya sendirian di sana. Padahal, hari ini dia tidak mengikuti pelajaran sama sekali demi menemani cewek itu di UKS.

Ia langsung naik ke atas motornya. Tetapi sebelum itu, Galaksi menyempatkan diri mengeluarkan ponsel dan mengetik sebuah pesan untuk seseorang yang pasti sedang mengkhawatirkannya saat ini.

Galaksi TA: Ma, Galaksi ada urusan sebentar. Maaf baru ngabarin. Jangan khawatir.

Lalu Galaksi pergi menjauh dari sekolah. Galaksi butuh ketenangan malam ini dan ia juga butuh kekuatan.

* * *

Kayla membanting tubuhnya di kasur sembari terus tersenyum lebar. Itu semua karena pertemuannya tadi dengan Aksa.

Sejak kecil, Aksa memang sangat menyenangkan dan cowok itu tidak berubah sama sekali. Apalagi Aksa masih blak-blakkan tentang perasaannya kepada Kayla.

Selama obrolan mereka di kafe tadi, Aksa terus saja menggodanya. Jujur, Kayla merasa malu karena itu pertemuan pertama mereka setelah sekian lama. Saking terbawa suasana, Kayla sampai lupa menanyakan kabar cowok itu dan keluarganya. Bahkan dia juga lupa bertanya di mana Aksa bersekolah sekarang.

Kayla kini beranjak ke meja belajar, lalu mengambil laptopnya. Dan langsung membawanya ke kasur, ia membuka aplikasi WhatsApp di laptop lalu melakukan panggilan video grup.

"Ada apa, Kay?" tanya Tatya yang muncul di layar laptop.

Kayla balas nyengir, sementara di bagian layar lain terlihat Larissa sedang mengambil potongan mentimun dari matanya.

"Tau nih, ganggu gue lagi maskeran aja." Gantian Larissa yang menyahut.

Kayla mengembuskan napas. "Maaf ya, gue lagi gabut. Di rumah tuh sepi banget, kalau gue mau main ke rumah kalian juga gak mungkin karena udah malem."

OUTWITWhere stories live. Discover now