Chapter 31 | Terbang dan Jatuh

138 17 7
                                    

Chapter 31 | Terbang dan Jatuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 31 | Terbang dan Jatuh

Bagaimana jika kita saling jatuh cinta? Maukah kamu yang memulainya?

🎸🎸🎸

---------

Pagi-pagi buta Galaksi menyempatkan diri datang ke markas. Sekalian memantau progres rencananya membalas dendam kepada Febs. Galaksi memang tak kenal menyerah dalam hal apa pun; terutama dalam mendapatkan cinta Laluna.

"Apa dari kalian ada yang ketahuan?" tanya Galaksi serius kepada teman-temannya.

Sementara, Eran yang duduk di samping Galaksi menggelengkan kepala. "Sejauh ini gak ada, Gal. Rencana kita berjalan mulus. Cuma untuk sekarang Febs banyak yang jaga, mereka takut banyak korban yang nambah."

Mendengar itu Galaksi menganggukan kepala. Lalu berjalan ke sebuah papan yang menempel di dinding markas. Di papan itu terdapat beberapa foto yang menjadi sasaran Galaksi. Ada sekitar lima puluh orang anggota Febs.

Galaksi menorehkan tanda silang besar di sebuah foto.

"Kita baru berhasil kalahin tiga orang. Target ada sepuluh dari lima puluh. Pastikan yang paling utama dia," ucap Galaksi begitu menyeramkan dan menunjuk salah satu foto yang diletakkan paling atas. "Aksa Delvin, ketua Febs."

"Oke, Gal."

Galaksi tahu Ztriks sama sekali tidak menyahut. Semenjak kejadian yang lalu, cowok itu berubah jadi pendiam. "Lo gak setuju?" tanya Galaksi, membuat yang lain saling pandang ketika mata Galaksi menatap tajam Ztriks.

Galaksi hanya tersenyum miring. Namun, tangannya mengambil pisau yang tak jauh dari sana, lalu ia duduk di tepi sofa usang yang menjadi satu-satunya tempat duduk mereka di markas. Secepat kilat Galaksi menusuk pisau itu ke sofa berulang kali.

Biasanya mereka semua tidak takut melihat hal semacam itu, tapi rasanya berbeda saat pisau itu dipegang Galaksi. Mereka memang cukup mengenal Galaksi, tapi melihat cowok itu sekarang membuat empat orang lainnya menelan saliva.

"Lo tau, Zet?" Galaksi bersuara sangat pelan, sambil menatap cowok yang terdiam sejak tadi. "Waktu itu gue mau ngelakuin hal ini ke elo, kalau aja gue gak sadar ada Kayla yang nangis di situ, dan lo teman gue."

Ztriks menahan napas mendengar itu. Galaksi sungguh orang yang sangat mengejutkan.

"Lo ngerti kan sekarang, seberapa pentingnya Kayla bagi gue dan seberengsek apa lo sebagai teman gue. Tapi, kalian berdua sama-sama penting dan harus gue pertahankan. Gue gak benci sama lo. Gue juga gak menginginkan pertemanan kita semua berakhir. Tapi gue gak bisa menerima sikap siapa pun yang melecehkan harga diri cewek."

Ztriks semakin membisu. Galaksi menyudutkan dirinya, tapi semua perkataan itu membuatnya sadar bahwa dirinya masih dianggap teman. Ia sadar, sudah terlalu diperbudak oleh nafsu untuk memiliki Kayla. Namun, ia memang tidak bisa menahan diri dengan Kayla karena cewek itu memang sangat cantik.

OUTWITWhere stories live. Discover now